Lebih Sadar Finansial, Bukan Anti-Hiburan
Banyak pasangan muda kini lebih sadar akan kondisi finansial.Â
Biaya hidup semakin tinggi, harga rumah meroket, dan kebutuhan setelah menikah jauh lebih penting dibanding pesta semalam.
Mereka berpikir, "Daripada menghabiskan ratusan juta untuk resepsi, lebih baik digunakan untuk DP rumah." Atau, "Lebih bijak jika dialokasikan sebagai modal usaha kecil-kecilan."Â
Prinsip ini bukan berarti menolak perayaan atau tidak menghargai tradisi, tetapi lebih kepada memahami prioritas jangka panjang. Â
Selain itu, menikah sederhana juga menghindarkan mereka dari tekanan sosial untuk "tampil wah" demi validasi orang lain.Â
Tidak ada keharusan menyewa gedung mewah atau mengundang tamu yang bahkan sudah lupa kapan terakhir kali berbicara.Â
Fokusnya tetap pada esensi pernikahan, bukan sekadar kemasannya. Â
Tren ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin berpikir realistis.Â
Mereka tidak ingin memulai hidup pernikahan dengan beban utang akibat pesta yang hanya berlangsung beberapa jam.Â
Sebaliknya, mereka memastikan bahwa setelah pernikahan, kehidupan tetap berjalan nyaman tanpa harus memeriksa saldo rekening setiap hari. Â