Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Memetik Pelajaran dari Menanam hingga Memanen Ubi Jalar

14 Maret 2022   12:07 Diperbarui: 19 Maret 2022   14:16 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman ubi jalar dan kentang sebulan setelah ditanam, tumbuh berdampingan dengan bunga tahi ayam (Dokumentasi Pribadi)

Hampir setahun, tepatnya tujuh bulan dua hari, sejak 8 umbi ubi jalar dan 2 umbi kentang itu saya tanam. 

Hari ini kami akan memanen ubi jalar yang sudah tumbuh merambat ke mana-mana meskipun awalnya ditanam pada sebedeng gundukan tanah.

Sementara itu, ubi kayu yang ditanam bapak mati semua. Ia kalah bersaing dengan gulma dan semak-semak yang tumbuh lebih subur dan berkembang lebih cepat.

Memanen ubi jalar yang ditanam di samping rumah (Dokumentasi Pribadi)
Memanen ubi jalar yang ditanam di samping rumah (Dokumentasi Pribadi)

Jadi benarlah seperti pesan rasul Paulus. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama, dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.

Karena sudah terlambat dipanen, banyak di antara umbi-umbian ini yang paling besar sudah lebih dahulu dilahap hewan pengerat. 


Namun, umbi yang dulunya hanya 10 biji sudah menjadi satu ember penuh ketika dipanen, itu pun belum semua.

Namanya pun ubi jalar, daunnya merambat entah ke mana-mana. Dari satu bedengan kecil itu saja, daunnya bisa sampai menjadi dua gerobak dorong. 

Dulu, pada saat masih kecil saya mengingat bahwa daun ubi jalar ini diolah menjadi makanan ternak.

Daun ubi jalar yang baru dipanen, biasa diolah sebagai makanan ternak (Dokumentasi Pribadi)
Daun ubi jalar yang baru dipanen, biasa diolah sebagai makanan ternak (Dokumentasi Pribadi)

Ubi jalar yang berwarna ungu ini bisa diolah menjadi kolak, dicampur bersama pisang. Atau bisa juga sekadar dikukus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun