Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"Pecundang", tentang Kekuasaan, Pribadi yang Risau dan Kejujuran yang Langka

6 November 2019   19:54 Diperbarui: 6 November 2019   21:51 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendapat Pipa Tua yang mengatakan bahwa akar dari semua kemalangan manusia adalah kemiskinan adalah sesuatu yang ditelan bulat-bulat secara jelas oleh Yevsey. Ia pun meyakini bahwa dari sana jugalah, dari kemiskinan itu, muncul kecemburuan, kebencian dan kekejaman. Dari sana pula muncul kerakusan dan ketakutan terhadap kehidupan yang dialami semua orang, dan ketakutan terhadap satu sama lain. 

Kesimpulannya, Czar kaya dan rakyat miskin. Jadi, kebijaksanaan sederhana dalam kenyataan itu adalah, biarkan Czar memberikan kepada rakyat kekayaannya dan kemudian mereka akan puas dan berbaik hati.

Sejak menyadari hal ini, sikap Yevsey terhadap orang mulai berubah. Meskipun ia masih tetap orang yang patuh, tapi ia mulai makin merendahkan dirinya dalam memandang orang lain, seolah dengan begitu ia pun turut menyingkapkan kepada orang lain sebuah jalan rahasia kehidupan menuju kedamaian dan kesenangan.

Namun begitulah jalan revolusi dalam sebuah sistem sosial yang berhubungan erat dengan vodka, wanita dan kekuasaan, di Rusia pada sebuah masa. Agen atau mata-mata yang bercampur antara yang membela dan berkhianat terkait kepentingan Czar atau kehendak rakyat yang memberontak, menemukan sebuah senjata lainnya dalam pergerakannya, tidak lain adalah sastra.

Sastra dipandang sebagai sebuah alat yang tepat bila digunakan oleh orang yang tepat sesuai dengan tujuannya, baik membungkam atau menciptakan prahara. Siasat itu adalah dengan membuka klub sastra dan menjebak dia yang paling menonjol di antara mereka, sastrawan.       

Rencana itu semakin menggelisahkan bagi Yevsey. Di depan seolah sedang menanti, terbayangkan olehnya, bahkan dirinya pun mungkin sedang dijebak melalui sebuah permainan licik, dengan tujuan menghancurkan semua hal yang menjadi penghalang untuk memanen manfaat sebesar-besarnya dengan segala cara demi kepentingan mereka yang hendak mencari keuntungan dari kondisi yang ada.

Maka mulailah gerakan penyelidikan tokoh-tokoh yang dicurigai sebagai penggiat-penggiat sastra revolusioner. Kopor-kopor besar dari orang-orang yang datang dan pergi di stasion dan terminal diawasi, karena diduga mungkin berisi buku-buku sastra, nomor terbaru.

Yevsey sendiri menyamar untuk menjalankan misi ini sebagai seorang penjaja keliling, yang bisa berhubungan dengan para pembantu di dapur-dapur rumah tangga, dengan niat sebenarnya adalah mengorek keterangan dari para pembantu yang rata-rata membenci majikannya. 

Revolusi di sana adalah pertentangan antar kelas, termasuk antara majikan dan pembantunya. Maka mulailah Yevsey menjual mulai dari peniti, jarum, jepit rambut, pita dan semua jenis peralatan pakaian laki-laki. Itu semua dijalankan atas saran Maklakov, seorang agen mata-mata lainnya, dan dia adalah seorang agen yang dikagumi Yevsey.

Semakin lama, Yevsey semakin nyaman menjalankan peran ini. Dari sana ia belajar bahwa kehidupan manusia dipersatukan bukan oleh kebebasan, melainkan oleh ketakutan. 

Dalam pandangan mata-mata yang bekerja untuk kepentingan penguasa, revolusioner adalah pengkhianat. Namun Yevsey sang penjaja keliling yang semakin sering bertemu dengan para pembantu pun semakin mengenal bahwa para penghianat pun memiliki rasa kepercayaan, sepanjang itu menyangkut kepentingan mereka, yang merasa bahwa polisi memperlakukan mereka dengan buruk, dan kehidupan sangat sulit bagi mereka yang miskin, karena tampaknya tidak ada hukum yang berlaku adil atas diri mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun