Karena objek material filsafat ada di alam empiris, dalam pikiran dan dalam segala kemungkinan, sementara objek formalnya adalah sudut pandang yang holistik, radikal dan rasional atas segala hal yang ada.
Oleh karenanya, ide, gagasan dan persepsi yang dikonstruksi oleh seorang manusia tidak dapat diterima sebagai kebenaran tunggal yang kepadanya manusia lainnya harus menghamba dan menerima dengan sepenuhnya, sekalipun seringkali hanya gara-gara ide, gagasan dan persepsi yang terbatas itu sesama manusia saling bertengkar satu dengan lainnya.
Sesungguhnya, Sartre menggunakan kunjungan ke kafe-kafe itu untuk membuktikan cara kita "menghilangkan" apa pun yang tidak relevan untuk kita. Jadi bisa dikatakan, bahwa pergi ke kafe sama dengan berlatih untuk memungkinkan kita memahami hal terpenting dalam filsafat Sartre.
Dengan silogisme sederhana, dari fakta-fakta itu barangkali bisa dikatakan bahwa hal-hal yang tidak resmi adalah hal-hal yang berpotensi menjadi besar, dan bahkan mungkin lebih menarik bagi kebanyakan orang. Kita mungkin bisa mencari sendiri bukti-bukti yang ada di sekitar kita untuk mengklarifikasi pendapat ini.Â
Baik dari peristiwa dan dari tokoh-tokoh yang seringkali tidak pernah disadari keberadaannya, tapi kemudian muncul menjadi fenomenal, meskipun tidak jarang dengan kontradiksi dan kontroversi yang turut mengiringinya.