Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Suatu Ketika di Masa Bintang-bintang Tak Lagi Seperti Biasa

2 Juli 2019   13:34 Diperbarui: 4 Juli 2019   23:52 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul tulisan ini hanya gambaran dari sebuah bayangan masa depan yang tentu saja tidak diharapkan akan menjadi sebuah kenyataan, entah kapan pun itu, yakni masa ketika arah Utara terasa sebagai Selatan. Mengapa harus mengambil arah Utara dan Selatan sebagai contoh analogi terkait arah masa depan? Karena kita akan lebih mudah memahami hal-hal yang kontras, kontraposisi dan berkebalikan. Sebagaimana Utara dan Selatan, atas dan bawah, atau hitam dan putih.

Dilansir dari laman scribd.com dan bobo.grid.id tentang rasi bintang sebagai penunjuk arah, penjelasan tentang rasi bintang penunjuk arah Utara ditunjukkan oleh Rasi Bintang Biduk atau Beruang besar atau Great Bear atau Ursa Mayor dan arah Selatan ditunjukkan oleh Biduk Rasi Bintang Pari atau Crux.

Rasi Bintang Biduk yang menjadi penunjuk arah Utara bentuknya seperti gayung, terdiri dari 7 bintang atau disebut juga konstelasi bintang tujuh. Sistem tujuh bintang ini dinamakan bintang biduk, karena jika ditarik garis akan berbentuk seperti biduk atau gayung besar. Rasi bintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara. Bila gugusan bintang di langit akan berputar pada malam hari, tapi rasi bintang biduk ini akan tetap berada di arah utara, tepatnya di atas kutub utara. Bintang yang paling terang pada rasi ini adalah Polaris, sehingga disebut juga sebagai bintang utara atau bintang kutub.

Sementara itu, Rasi Bintang Pari yang menunjukkan arah Selatan berbentuk pari atau layang-layang atau salib. Rasi ini terdiri dari 4 bintang utama yang kalau ditarik garis akan membentuk seperti salib atau layang-layang. Selain 4 bintang yang terang, di rasi ini juga terdapat 1 bintang bantu yang sangat kecil dan redup jika dibandingkan dengan bintang yang lain. Bintang yang paling terang adalah Alpha Crucis atau Acrux. Bintang yang berwarna biru putih ini digunakan para pelaut zaman dulu sebagai penunjuk arah selatan karena sangat mudah dilihat dengan mata telanjang.

Baca juga: Perbedaan Jangan Saling Meniadakan Kita

Membicarakan masa depan oleh kita yang masih hidup di masa sekarang dalam kaitannya dengan bintang-bintang, tentu ada baiknya bila kita juga mengenal lebih jauh ke masa lalu. Dengan demikian, kita tidak akan menjadi kacang yang lupa akan kulitnya.

Ada ungkapan yang menyatakan bahwa semua yang terjadi di muka bumi sudah dicatatkan dalam sejarah bintang-bintang. Menjadi masuk akal ungkapan yang menyatakan bahwa 1 hari bagi Sang Pencipta bisa berarti 1.000 tahun bagi manusia. Bukankah sains telah menghitung bahwa bintang-bintang itu adalah benda angkasa yang berjarak ribuan bahkan jutaan tahun cahaya dari bumi? Maka, kalaupun manusia berusaha mencapai bintang terdekat dengan kecepatan cahaya, seandainya pun ia tiba di sana, maka itu adalah masa lalu bagi bumi yang berjarak ribuan bahkan jutaan tahun cahaya dari bumi. Siapakah manusia sehingga merasa pantas bersombong diri kalau demikian adanya?

Membicarakan Masa Lalu Bumi dan Arah Masa Depannya Melalui Sudut Pandang Lingkungan di Dunia Anna
Tentu akan menarik bila kita mencoba mengenali bumi yang kita tempati dalam bingkai sastra yang menjadikan segala sesuatunya menjadi imajinatif, mengasah intuisi sekaligus menguras emosi, dengan harapan kita akan menjadi lebih berperasaan setelahnya. Untuk bumi dan segala isinya.

dokpri
dokpri
Pada sebuah bagian dalam novel Dunia Anna, seorang Dokter jiwa yang penyabar menjelaskan kepada Anna sambil mematikan komputer dan merapikan lembaran-lembaran kertas di atas mejanya. Pertama-tama dia memaparkan tentang siklus karbon dioksida, CO2, di dunia makhluk hidup.

Hari-hari yang dijalani Anna sesuai cerita dalam novel itu adalah hari yang telah lama ditunggu-tunggunya. Anna yang akan berulang tahun yang ke-16, tahu kalau dia bakal mewarisi cincin tua dari Tante Sunniva. Itu adalah cincin warisan turun temurun dalam keluarga. Sama seperti bumi, yang diwarisi secara turun temurun oleh manusia dan makhluk ciptaan lainnya.

Dari laman bbc.com ada sebuah artikel dengan judul "Ada satu masa di mana tanah luas di selatan Bumi itu dipenuhi dengan hutan dan dinosaurus hidup dengan bebas." Ini adalah sebuah artikel yang mengutip penjelasan Dr. Brian Huber tentang penelitiannya akan masa lalu Antartika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun