Mohon tunggu...
Teguh Prasetiyo
Teguh Prasetiyo Mohon Tunggu... MAHASISWA SOSIOLOGI

Studying Sociology | Menulis | Research

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Mana Kamu Teman

7 September 2025   22:05 Diperbarui: 8 September 2025   13:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi (Sumber: pinterest.com)

Di tepi sawah dulu kita berlari bebas,
tertawa tanpa beban, seolah dunia begitu luas.
Kini jejakmu hilang, terbawa arus keras,
tuntutan hidup menyeretmu ke jalan terpisah,
menyisakan aku bersama kenangan yang tak lekas punah.

Waktu berjalan tanpa memberi jeda,
kita terpisah oleh kota dan cita-cita.
Suaramu kini hanya gema dalam ingatan lama,
sedang aku masih menunggu di serambi senja,
menyulam rindu dalam tenunan doa.

Kerasnya kehidupan membuat jarak semakin jauh,
masa depan memaksa kita menempuh arah yang tak utuh.
Tetapi hatiku tetap menyimpan pelabuhan teduh,
untuk persahabatan yang pernah kita rajut penuh,
takkan luntur meski jarak begitu angkuh.

Andai masa tua nanti mempertemukan kita kembali,
aku ingin kita duduk bersama di beranda sepi.
Mengenang canda kecil yang tak pernah mati,
menertawakan hidup dengan hati yang murni,
dan merayakan persahabatan abadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun