Di kejauhan ini, aku termenung, Menatap langit yang sama,
Di tengah sunyi malam yang gulita, Kita berdua merasakan kesepian yang mendalam
pertemanan sejati bisa bertahan meskipun terpisah oleh jarak dan waktu
Puisi ini menggambarkan jembatan sebagai simbol dari cinta yang tak terungkap.
Kutulis rindu ini di atas kertas putih, Tinta biru merekam kenangan, air mata dan tawa.Setiap kata adalah doa, setiap baris adalah harap.
Ini bukan hanya cerita tentang bertemu dan berpisah, tapi tentang bagaimana rindu dijalin dan dirajut menjadi sesuatu yang indah dan abadi.
Perhabatan begitu singkat, apakah masih ada pertemuan setelahnya, apakah waktu akan merubah mereka.
Terbangun rindu antara jarak yang terbentang antara kita
Kalau sempat kudatangi lagi, aku akan mendatangi setiap tempat yang sudah kudatangi
Menyadari berasal keperluan itu kemudian Ada bedanya buat kemauan dipermintaan
Sayap terpisah dalam angin yang membawa ceritaSepi pun hadir tapi kenangan kita tetap abadi
Biarpun begitu tak ada keberanian untuk menyapa. Melontar senyum terindah yang ada
Kisah cinta mekar di pantai, kata mengalun bak ombak, mengisi jiwa dengan lirih indah, puisi abadi tentang kasih.
Hujan pasti reda, badai akan berlaluPelangi akan datang menjemputMenghapus awan hitam, laluMemberi warna pada langit
Atas supaya terasa jauh biarlah yang dibuat kehidupan sekarang tahan dengar perasaan
Harapan itu akan selalu ada meskipun terasa sulit untuk disatukan kembali kerena telah bertaburan
Kehilangan adalah sesuatu yang sangat sulit untuk bisa diterima oleh setiap orang.