Bersama dengan hal itu, membangun karakter pengguna sosial semakin gencar dihadirkan.Â
Semula bermedia sosial hanya sekedarnya saja meluapkan ekspresi, sekarang pendekatan disiplin dan kualitas menjadi bagian perbaikan bangunan media sosial.
Kita mengenal istilah "centang biru", sebuah penilaian kepada publik pemilik akun media sosial yang memiliki standar kualifikasi tertentu serta kemampuan bermedia sosial sangat baik diatas rata-rata orang kebanyakan.
Centang biru termasuk ukuran bagi orang bermedia sosial karena kemapuannya berinteraksi secara professional dan penuh kewajaran sesuai penilaian sang pengembang.
Cara ini cukup unik dan relevan, terutama saat bermedia sosial kini sudah menjadi ukuran penting dalam kehidupan manusia, sehingga pengemasannya harus terus membaik dari waktu ke waktu.
Dalam bermedia sosial secara professional, banyak pengembang menawarkan penghasilan yang luar biasa banyak bahkan dengan akunnya itu, seseorang bisa melejit secara karir.
Semoga saja, bersama kemajuan teknologi informasi ini, media sosial yang selama ini kita kenal mampu memberikan ruang ekspresi dan pengembangan kemampuan terutama dalam dunia kepenulisan dalam rangka menopang kehidupan yang lebih berkualitas.
Resolusi
Secara singkat, bahwa dalam uraian dunia kepenulisan dan implementasinya dalam dunia media sosial diatas, menjelaskan kepada kita mengenai pokok-pokok pemikiran bagaimana kita mencapai kepada derajat berkualitas secara proses dan menggapai profesionalitas dalam berkarir.
Hal-hal tersebut apabila diurutkan sebagai sebuah proses, diantaranya sebagai berikut, yaitu,Â
1. hadirkan adanya dorongan diri dalam memulai aktivitas kepenulisan,Â
2. konsistensi,Â
3. menjadikan aktivitas menulis sebagai hobi (passion),Â
4. pandai memanfaatkan momentum,Â
5. menentukan pencapaian kualitas secara terukur, danÂ
6. berkarir secara professional.