Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Transaksi Politik dan Mahar-Mahar Kerelawanan Pilpres 2024

2 November 2022   10:25 Diperbarui: 2 November 2022   14:11 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahar


Banyak yang disodorkan atau ditawarkan relawan politik saat mereka tahu bahwa partai sangat jelas memiliki  kelemahan dalam hal rekruitmen calon pemimpin.

Kita bisa menyaksikannya, bentuk-bentuk mahar itu berupa konpensasi program, kedudukan, jabatan dan bentuk lain yang dinilai memberi keuntungan saat kandidat berhasil  duduk di kursi kekuasaan.

Ada hiruk pikuk politik yang kental dalam proses mengisi jabatan-jabatan politik baik itu pada lembaga pemerintahan, perusahaan negara, hingga jajaran kabinet.  

Dalam kondisi ini, wajah pemerintahan menjelma seperti keriuhan suatu acara bacakan, berbagi kue kemenangan berdasarkan janji-janji yang sudah dibangun sebelumnya.

Suka dan kecewa saling bertabrakan menyertai jalannya pembagian yang dinilainya pas atau tidak sesuai jenis tuntutan.

Bagaimana rakyat kemudian memperhatikan hal ini? Kehidupan rakyat banyak, dinilai jauh dari hiruk pikuk bagi-bagi porsi kekuasaan itu.

Menonton adalah pilihan paling memungkinkan dilakukan rakyat atau bahkan diantaranya menjadi membuang pandangan karena muak dengan keadaan.

Kerelawanan dalam kancah politik sangat mengalami pergeseran makna-maknanya. Sikap sukarela berbuah tuntutan transaksional.

Relawan yang semula tampil sebagai pendobrak kebekuan partai politik, lama-lama malah membaur dengan pola-pola instan berpolitik yang dilakukan partai.

Sungguh miris dengan realitas yang ada seperti itu. Adakah tawaran lain memperbaiki citra politik dalam negeri kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun