Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemimpin Itu Martir

13 Juli 2022   01:52 Diperbarui: 20 Oktober 2022   14:53 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padanan Istilah

Terlahir banyak pengertian pemimpin atau kepemimpinan dalam berbagai sudut pandang dan pendekatan disiplin ilmu. Ilmu manajemen mencatat istilah kepemimpinan itu sebagai suatu kemampuan memengaruhi orang untuk tujuan pencapaian kepada kepentingan tertentu. Ilmu ini mengembangkan turunan-turunan pengertian kepemimpinan secara luas bahkan detail.

Meski banyak pengembangan pengertian kepemimpinan, tetap saja rujukan atas pengembangan tersebut adalah tertuju kepada kata kunci kepemimpinan itu sendiri yaitu memengaruhi dan kepentingan. 

Menemukan kata kunci ini menjadi sangatlah penting sebab hal ini tentunya dapat menjadi pijakan bagaimana kita mengembangan pengertian tersendiri baik dalam teori atau pun praktek sehingga Ilmu kepemimpinan menjadi suatu disiplin yang mampu memberi sumbangsih nyata dalam kehidupan.

Jika saja kita mengurut kepada sejarah dan perhitungan waktu kebelakang tentang bagaimana kepemimpinan ini dapat dipahami, perjalanan kehidupan adat dan ketatanegaraan secara kultural dalam lingkup masyarakat di nusantara, banyak sekali padanan kata tentang kepemimpinan tersebut. 

Dalam tradisi Masyarakat Sunda, istilah kepemimpinan kerap diidentikan dengan sejumlah nama hewan tertetu, misalnya, ciung (burung), wanara (monyet/kera/lutung), liman (gajah), maung (harimau) hingga munding (banteng atau kerbau). 

Penggunaan istilah kepemimpinan yang disematkan kepada nama-nama hewan tidak lain karena adanya suatu kebijakan lokal Sunda dalam memahami sifat-sifat dalam kehidupannya dengan sebutan miyuni sato atau menyerupai sifat binatang.

Padanan kata lain dalam memahami pengertian kepemimpinan yaitu tertera dari sejumlah nama-nama raja yang termasyur di nusantara diantaranya dua raja dari Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Majapahit yaitu Prabu Sri Baduga Maharaja dan Hayam Wuruk. 

Menelisik dari dua nama besar raja tersebut diatas, akan kita peroleh bagaimana suatu konsep kepemimpinan tersebut begitu berpengaruh pada masa kejayaannya sekaligus menyibak kekuatan kepentingan masing-masing yang ingin dicapainya.

Sri Baduga Maharaja merupakan nama yang mengambil tiga kata dasar Basa Sunda yang masing-masing memiliki arti sebagai berikut, yaitu: Sri, artinya adalah yang pertama. 

Istilah Sri merupakan sebutan hitungan Sunda yang menerangkan tentang urutan seperti halnya istilah ke satu, kedua ke tiga dan seterusnya. Istilah urutan dalam Bahasa Sunda tersebut: Sri, karo, katilu, kapat, dan seterusnya. Sama halnya dengan istilah urutan pada Bahas Inggris: first, second, third, fourth, dan seterusnya. Kata sri berarti menujukan pengertian sebagai yang pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun