Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemimpin Itu Martir

13 Juli 2022   01:52 Diperbarui: 20 Oktober 2022   14:53 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari ilustrasi Hayam Wuruk ini, kita bisa memperoleh betapa pentingnya regenerasi kepemimpinan dalam suatu tatanan negara ataupun masyarakat. Kematangan dan ketepatan usia seseorang menjadi ukuran layak atau tidaknya menjadi pemimpin. 

Secara jelas, peristiwa Hayam Wuruk memberikan gambaran betapa pentingnya seorang pemimpin memiliki pemahaman mengenai posisioning dan kadar mengenai dirinya sebagai dasar bertindak mewujudkan kepentingan bersama.

Dari dua pendekatan diatas, kita mendapati pula bagaimana sebuah gambaran kepemimpinan mampu menjukan berbagai macam elemen penting didalamnya termasuk catatan peristiwa yang dapat ditarik menjadi inspirasi model-model kepemimpinan dalam era modern seperti saat ini. 

Peluang mengembangkan pemahaman-pemahaman baru pengertian kepemimpinan seperti yang selama ini telah tergambarkan dalam disiplin ilmu bidang manajemen misalnya.

Rekontruksi
Istilah rekonstruksi merupakan istilah yang mengambil dari terminologi bangunan (baca: arsitek juga teknik sipil). Kemudian istilah ini dipergunakan dalam memberi gambaran kehidupan sosial politik terutama untuk menggambarkan suatu keaadan untuk mewujudkan suatu bangunan kepemimpinan atau tatanan masyarakat tertentu. Rekonstruksi dalam pemahaman kepemimpinan artinya adalah, menyusun ulang atau membangun kembali (re: kembali, konstruksi: bangunan).

Membangun kembali kepemimpinan ini timbul menjadi suatu tuntutan karena adanya situasi atau kondisi yang menunjukan bagaimana suatu tatanam masyarakat dan kepemimpinan tertentu dirasa sudah rusak atau tidak lagi efektif sehingga menjauhkan upaya terhadap pencapaian kepentingan bersama.

Ketika ingin merekonstruksi, tentunya kita secara cermat harus memahami keadaan kritis yang sedang dialami. Rekonstruksi itu bisa juga membenahi beberapa bagian tertentu dari suatu tatanan kemasyarakatan dan kepemimpinan yang ada agar dapat kembali kepada rel awal yang ditetapkan bersama.

Jika dalam wacana pemerintahan demokrasi, bagaimana istilah rekonstruksi itu kita pahami melalui peritiwa pemilihan umum atau pemilu. Pemilu dilaksanakan untuk dijadikan tindakan pembaharu terkait kepemimpinan. Dalam ranah ruang demokrasi, pembaharuan itu dilaksanakan secara teratur dalam kurun waktu tertentu. 

Dengan kata lain, bahwa kepemimpinan efektif itu adalah kepemimpinan yang berbatas waktu. Pendapat ini muncul karena kepemimpinan yang dilaksanakan dalam waktu yang tidak pasti, berpotensi menimbulkan gejolak bahkan korupsi. Ingat, kepemimpinan itu cenderung korup! Begitu kalau kita dengar dari pegiat-pegiat demokrasi di dunia ini.

Begitu pula dalam kehidupan berorganisasi, rekonstruksi itu sangat perlu untuk tujuan menjaga kelangsungan regenerasi serta pendidikan penting bagaimana kader berkembang secara pemikiran dan kemampuan lainnya. Tatanan kehidupan organisasi dalam sebuah kultur demokrasi sangat menuntut kepatuhan kepada negara yang menaunginya. 

Hal-hal lain yang timbul dalam proses kepemimpinan sehingga menimbulkan reaksi terhadap proses kepemimpinan yang sedang dihadapi, maka segala sesuatunya dapat dikembalikan kepada prosedur organisasi yang berlaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun