Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memahami Energi, Lingkungan Hidup dan Keterkaitannya Untuk Keberlanjutan Kehidupan yang Lebih Baik

6 Februari 2024   12:09 Diperbarui: 6 Februari 2024   12:11 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar orang menanam tanaman lidah mertua, sumber gambar: HappyFresh

Namun dari sisi penghasil emisi Sulfur Dioksida (SO2), sektor industri manufaktur menjadi kontributor utama penghasil emisi SO2 yakni sebesar 2.631 ton per tahun atau sebesar 61,9%. Sedangkan posisi kedua penghasil emisi SO2 terbesar ditempati industri energi yaitu 1.071 ton per tahun atau sebesar 25,17%. Sedangkan kendaraan bermotor hanya 11% sebesar 493 ton per tahun.

Penyebab utama tingginya emisi Sulfur Dioksida di Industri Manufaktur disebabkan penggunaan batu bara yang menghasilkan emisi SO2 sebesar 64%

Jadi intinya 2 hal yang harus kita kurangi yakni polusi udara yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor dan emisi dari sektor industri yang dihasilkan oleh penggunaan batu bara, nah yang kita pikirkan adalah bagaimana cara menguranginya dan apa yang bisa saya lakukan sebagai individu untuk melakukan gebrakan terhadap perbaikan kesadaran kita terhadap perbaikan lingkungan hidup kita.

II. YANG BAIK YANG BISA DILAKUKAN UNTUK LINGKUNGAN DAN KEBERLANJUTAN ENERGI BERSIH

sumber gambar: Skill - Lync
sumber gambar: Skill - Lync

Dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari sesungguhnya menurut saya individu tidak memiliki peran yang cukup besar untuk mengubah arah kehidupan masa depan energi kita, karena satu individu yang melakukan kebijaksanaan penggunaan energi dampaknya masih sangat kecil untuk melakukan perubahan situasi iklim dunia.

Maka alangkah lebih baiknya apabila pemerintah mengambil alih lewat pembuatan kebijakan yang pro lingkungan hidup dan lebih mengutamakan keramahan terhadap ekosistem alam, misalnya pemerintah bisa mulai memasifkan riset-riset terkait apakah bisa kendaraan bermotor menggunakan energi listrik yang lebih ramah terhadap polusi dengan biaya produksi yang kecil sehingga memungkinkan swasta untuk melakukan perubahan terkait sumber bahan bakar kendaraan bermotor secara masif.

Hal ini hanya bisa dilakukan jika negara turut aktif dalam membuat kebijakan yang tegas, misalnya juga terkait upaya pengurangan emisi karbon yang dihasilkan oleh perusahaan industri, mungkin pemerintah bisa membuat kebijakan yang lebih tegas terkait pajak emisi karbon yang dihasilkan oleh perusahaan, atau mungkin bisa membuat pajak limbah sampah plastik, karena banyak sekali limbah plastik yang dihasilkan oleh perusahaan yang membuat produk dengan menggunakan kemasan plastik, tidak perlulah kita sebutkan nama-nama perusahaan raksasa itu, karena kita anggap sudah menjadi rahasia umum.

Pola pikir individu memang perlu diperbaiki terkait kepedulian terhadap lingkungan, namun jika ingin melihat perubahan yang signifikan, pemerintah harus berani membuat kebijakan yang tegas terkait perlindungan lingkungan, banyaknya pembalakan hutan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab adalah salah satu bentuk kelemahan tindakan atau ketegasan dari negara, sehingga belum ada rasa jera bagi pelaku perusakan lingkungan.

III. AKSIKU TENTUKAN MASA DEPAN LINGKUNGAN SUSTAINABLE

Gambar orang menanam tanaman lidah mertua, sumber gambar: HappyFresh
Gambar orang menanam tanaman lidah mertua, sumber gambar: HappyFresh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun