Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memahami Energi, Lingkungan Hidup dan Keterkaitannya Untuk Keberlanjutan Kehidupan yang Lebih Baik

6 Februari 2024   12:09 Diperbarui: 6 Februari 2024   12:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Lestari - Kompas.com

I. MEMAHAMI ENERGI, LINGKUNGAN HIDUP DAN KETERKAITANNYA

Membahas tentang lingkungan dan Sustainable sistem energi tidak akan jelas apabila kita tidak memahami dulu apa itu definisi dari Energi dan lingkungan hidup, oleh karena itu ada baiknya kalau kita memahaminya dulu. 

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau menyebabkan perubahan. Konsep energi dapat dijelaskan dengan berbagai cara, tetapi intinya adalah bahwa energi adalah sesuatu yang memungkinkan suatu sistem melakukan aktivitas atau mengalami perubahan.

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Dalam sistem tertutup, total energi tetap konstan. Konsep energi ini menjadi sangat penting untuk kita pahami dan kaitannya pada fenomena fisika, kimia, dan biologi di alam semesta ini.

Sedangkan Lingkungan hidup merujuk pada semua komponen fisik, kimia, dan biologis di sekitar kita yang membentuk tempat tinggal dan memengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Ini mencakup segala sesuatu mulai dari udara, air, tanah, flora, fauna, manusia, dan interaksi kompleks antara semua unsur tersebut.


Untuk memahami keterkaitan antara semua unsur lingkungan hidup di dunia ini mungkin akan sangat sulit untuk orang awam, namun hal-hal yang sangat unik dari manusia adalah selalu belajar dari pengalaman, manusia menentukan tindakan dan sikap berdasarkan pengalaman yang sudah diolah oleh pikiran dan perasaannya, ketika manusia mengalami sakit akibat disengat lebah, maka ia mengolah pengalaman itu sehingga ketika melewati sarang lebah ia akan lebih berhati-hati dan kalau bisa menghindari saja atau memakai pakaian yang aman untuk berada di sekitar lebah, hal ini menunjukkan bahwa manusia akan selalu mengolah hasil pengalaman dan perasaannya.

Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk kita setidaknya memahami konsep dasar hubungan antara sumber energi dan lingkungan hidup dan keterkaitannya dengan keberlangsungan dan keberlanjutan hidup manusia di alam semesta ini. 

Contohnya, Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dikatakan bahwa penyumbang terbesar polusi udara di DKI Jakarta ternyata berasal dari asap kendaraan bermotor, awalnya saya menduga bahwa polutan terbesar berasal dari asap pabrik dan ternyata saya salah. 

Data menunjukkan bahwa, sektor transportasi berkontribusi sebesar 44% dari penggunaan bahan bakar di Jakarta, diikuti industri energi 31%, lalu manufaktur industri 10%, sektor perumahan 14%, dan komersial 1%.

Dari sisi penghasil emisi karbon monoksida (CO) terbesar, disebutkan disumbang dari sektor transportasi sebesar 96,36% atau 28.317 ton per tahun, disusul pembangkit listrik 1,76% 5.252 ton per tahun dan industri 1,25% mencapai 3.738 ton per tahun.

Namun dari sisi penghasil emisi Sulfur Dioksida (SO2), sektor industri manufaktur menjadi kontributor utama penghasil emisi SO2 yakni sebesar 2.631 ton per tahun atau sebesar 61,9%. Sedangkan posisi kedua penghasil emisi SO2 terbesar ditempati industri energi yaitu 1.071 ton per tahun atau sebesar 25,17%. Sedangkan kendaraan bermotor hanya 11% sebesar 493 ton per tahun.

Penyebab utama tingginya emisi Sulfur Dioksida di Industri Manufaktur disebabkan penggunaan batu bara yang menghasilkan emisi SO2 sebesar 64%

Jadi intinya 2 hal yang harus kita kurangi yakni polusi udara yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor dan emisi dari sektor industri yang dihasilkan oleh penggunaan batu bara, nah yang kita pikirkan adalah bagaimana cara menguranginya dan apa yang bisa saya lakukan sebagai individu untuk melakukan gebrakan terhadap perbaikan kesadaran kita terhadap perbaikan lingkungan hidup kita.

II. YANG BAIK YANG BISA DILAKUKAN UNTUK LINGKUNGAN DAN KEBERLANJUTAN ENERGI BERSIH

sumber gambar: Skill - Lync
sumber gambar: Skill - Lync

Dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari sesungguhnya menurut saya individu tidak memiliki peran yang cukup besar untuk mengubah arah kehidupan masa depan energi kita, karena satu individu yang melakukan kebijaksanaan penggunaan energi dampaknya masih sangat kecil untuk melakukan perubahan situasi iklim dunia.

Maka alangkah lebih baiknya apabila pemerintah mengambil alih lewat pembuatan kebijakan yang pro lingkungan hidup dan lebih mengutamakan keramahan terhadap ekosistem alam, misalnya pemerintah bisa mulai memasifkan riset-riset terkait apakah bisa kendaraan bermotor menggunakan energi listrik yang lebih ramah terhadap polusi dengan biaya produksi yang kecil sehingga memungkinkan swasta untuk melakukan perubahan terkait sumber bahan bakar kendaraan bermotor secara masif.

Hal ini hanya bisa dilakukan jika negara turut aktif dalam membuat kebijakan yang tegas, misalnya juga terkait upaya pengurangan emisi karbon yang dihasilkan oleh perusahaan industri, mungkin pemerintah bisa membuat kebijakan yang lebih tegas terkait pajak emisi karbon yang dihasilkan oleh perusahaan, atau mungkin bisa membuat pajak limbah sampah plastik, karena banyak sekali limbah plastik yang dihasilkan oleh perusahaan yang membuat produk dengan menggunakan kemasan plastik, tidak perlulah kita sebutkan nama-nama perusahaan raksasa itu, karena kita anggap sudah menjadi rahasia umum.

Pola pikir individu memang perlu diperbaiki terkait kepedulian terhadap lingkungan, namun jika ingin melihat perubahan yang signifikan, pemerintah harus berani membuat kebijakan yang tegas terkait perlindungan lingkungan, banyaknya pembalakan hutan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab adalah salah satu bentuk kelemahan tindakan atau ketegasan dari negara, sehingga belum ada rasa jera bagi pelaku perusakan lingkungan.

III. AKSIKU TENTUKAN MASA DEPAN LINGKUNGAN SUSTAINABLE

Gambar orang menanam tanaman lidah mertua, sumber gambar: HappyFresh
Gambar orang menanam tanaman lidah mertua, sumber gambar: HappyFresh

Sebagai pribadi yang bisa saya lakukan adalah menciptakan ekosistem lingkungan hidup yang lebih baik di sekitar rumah saya dan kalau bisa lebih baik mencoba mempengaruhi tetangga saya dengan sikap yang saya ambil, contohnya adalah seperti belanja ke minimarket sekitar dengan menggunakan tas belanja yang saya bawa dari rumah, ini berdampak pada pengurangan limbah sampah plastik, karena pada datanya penyumbang limbah sampah plastik paling besar adalah dari rumah tangga. 

Hal lain yang saya lakukan adalah dengan menanam tumbuhan, contohnya seperti menanam tanaman rumah lidah mertua yang diketahui sangat bermanfaat untuk Meminimalkan keberadaan karbon dan memaksimalkan asupan oksigen dalam ruangan. Dan menanam beberapa tanaman hias lainnya di teras rumah. 

Hal lainnya yang bisa saya lakukan sebagai individu adalah dengan hanya memiliki satu kendaraan bermotor saja, dan kalau ingin pergi berkunjung ke tempat-tempat dekat menggunakan transportasi umum dan berjalan kaki saja. 

Sebenarnya menurut saya secara pribadi individu yang banyak menyumbang polutan lewat kendaraan bermotor adalah orang-orang kaya yang jumlah kendaraan bermotornya sangat banyak. Bayangkan saja 1 keluarga orang kaya bisa sampai memiliki 9 motor untuk 5 orang seluruh keluarga dan 10 mobil untuk beberapa orang saja dengan alasan koleksi.

Kalau orang miskin dan ekonomi tengah ya kalau memiliki satu motor dan satu mobil saja sudah syukur.

Tetapi balik lagi ini semua terkait sistem ekonomi juga, kalau misal orang kaya diberikan kebijakan terkait batasan jumlah kepemilikan kendaraan pribadi maka industri penjualan mobil dan motor akan turun akibatnya pajak kendaraan ke negara juga akan turun dan bisa saja dampak paling buruknya investasi akan tersendat dan industri akan kabur dari negara akibatnya jumlah pengangguran akan membeludak, inilah rentetan dampak dari kebijakan, oleh karena itu negara juga harus hati-hati dalam membuat kebijakan terkait lingkungan.

Sebagai pribadi saya mencintai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan, terkait lingkungan hidup sebagai manusia seharusnya kita berpikir untuk kebaikan bersama dalam merawat bumi kita tercinta, karena kita jugalah yang akan menikmati dan mewariskan kepada anak dan cucu kita dimasa depan untuk kehidupan yang lebih ramah lingkungan dan bersih. 

Selasa, 6 Februari 2024

Dengan rasa cinta terhadap kehidupan,

Penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun