Mohon tunggu...
Nogo Tegar Segara
Nogo Tegar Segara Mohon Tunggu... Bankir - menulis untuk belajar , belajar untuk menulis

Suami, Ayah penyuka kopi https://linktr.ee/tegarsegara

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kesal dengan Bos di Kantor, Lakukan Ini!

13 Juni 2021   00:14 Diperbarui: 13 Juni 2021   00:57 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Sederhana/dokpri

Di timeline twitter, saya menemukan salah satu tips sederhana bagaimana sikap kita ketika sedang kesal dengan bos di kantor. Dalam dunia kerja sangat wajar ketika kita kesal dengan bos,tim atau bahkan sesama rekan kerja. Tips sederhana untuk mengurangi kekesalan atau emosi kita di kantor hanya  cukup menulis semua kekesalan kita di email, tulis dan curahkan semua kekesalan kita di email kantor tujukan ke alamat email bos kita, subject email bisa ditulis dengan segala uneg-uneg atau bahkan kekesalan kita dengan bos di kantor. Namun email yang sudah ditulis jangan dan tidak perlu sampai dikirim. Email yang sudah kita tulis cukup simpan di draft. 

Setelah menulis email, baca kembali email tersebut dalam 30 menit. Jika masih kesal juga, baca kembali email yang sudah kita tulis tersebut 3 jam kedepan. Jika masih kesal juga baca lagi 6 jam ke depan. 

Begitu seterusnya sampai emosi atau kekesalan kita mereda. Sejujurnya saya belum pernah mencoba cara tersebut, namun infonya cara tersebut efektif untuk mengurangi kekesalan emosi kita sama bos di kantor.

Menarik untuk dikaji mengapa hal ini bisa mengurangi kekesalan atau emosi kita terhadap bos di kantor. Saya dapat ada 3 critical poin untuk tips sederhana ini. Pertama, Menulis untuk mencurahkan semua kekesalan. Kedua, memberi jeda waktu dan  terakhir adalah membaca kembali apa yang sudah kita tulis.

1. Menulis untuk mencurahkan semua kekesalan

Menulis menurut teori memang dapat membantu kita untuk menyalurkan emosi. Di lansir dari Liputan6.com, Psikolog Oktina Burlianti mengatakan bahwa menulis sesungguhnya cara yang sangat baik untuk melepaskan emosi ketika menghadapi sesuatu.

Dengan menulis kita bisa mengeluarkan emosi yang tersembunyi dengan aman dan nyaman. Mengapa aman dan nyaman karena menulis segala uneg-uneg dan kekesalan merupakan salah satu cara yang dapat disepakati oleh diri sendiri sebagai sarana untuk menyalurkan emosi.

Menyalurkan emosi dengan menulis merupakan satu cara yang aman karena tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain, tidak juga merugikan diri sendiri dan orang lain.

Menulis juga salah satu cara menyalurkan emosi dengan nyaman. Nyaman sendiri berkaitan dengan rasa dan rasa tidak bisa dipaksakan. Artinya rasa yang dituliskan ketika kita menulis uneg-uneg atau kekesalan sepenuhnya merupakan hak kita, kita bebas untuk mengutarakan segala uneg-uneg atau kekesalan kedalam tulisan selama masih dalam batasan, batasannya sendiri untuk menulis nyaman adalah aman.

Diharapkan dengan menulis segala emosi atau kekesalan tersalur kedalam tulisan sehingga emosi kita tidak disalurkan ke rekan kerja, tim atau bahkan bos kita di kantor.

Menurut Psikolog Oktina Burlianti dalam Liputan6.com mengatakan, setidaknya, ada tiga hal yang bisa kita tuliskan dalam menulis. Tiga hal tersebut adalah pikiran, perasaan, dan harapan. Misalnya menulis, 'Saya pikir dia baik', 'Saya pikir dia bisa lebih baik'. 'Saya merasa terboke-robek' atau 'Saya merasa dikhianati'. Tak ketinggalan juga menuliskan harapan, 'Saya harap dia bisa lebih baik', 'Saya harap masalah ini segera selesai'. 

Ketiga hal itulah yang bisa dilakukan ketika kita ingin mendapatkan manfaat dari menulis. Cobalah untuk menulis lebih dari 20 kalimat yang mengungkapkan ketiga hal tersebut. Semakin banyak kita menulis akan lebih mengungkapkan apa yang benar-benar ada dalam diri kita. Dari situlah kita bisa melihat tujuan kita menulis apa.

2. Memberi Jeda waktu

Setelah menumpahkan segala emosi kita ke dalam tulisan, langkah berikutnya adalah memberi Jeda. Memberi jeda ini penting agar kita tidak terlalu dalam terjebak di dalam emosi kita sendiri. Memberi jeda juga dapat membantu mengidentifikasi penyebab munculnya rasa kesal yang membuat emosi.

Saat jeda, kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan lain seperti berolahraga kecil di kantor. Berolahraga sendiri merupakan aktivitas yang bagus untuk merangsang pengeluaran hormon endorfin untuk memperbaiki mood.

3. Baca Ulang Apa yang sudah kita tulis

Sangat membantu jika kita membaca-baca lagi apa yang sudah kita tulis, tapi jangan sampai terbawa emosi.

Dengan membaca kembali segala luapan emosi yang sudah kita tulis, kita bisa meninjau kembali emosi yang sebenarnya dirasakan. Apakah itu emosi negatif atau positif. Dari situ kita bisa mengerti lebih dalam setelah dibaca ulang dengan kepala dingin sehingga kita bisa fokus ke solusinya dan tidak terjebak dalam pemicu emosi-emosi tersebut. Pada akhirnya, Ingatlah bahwa setiap peristiwa adalah pelajaran hidup yang berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun