Ketiga hal itulah yang bisa dilakukan ketika kita ingin mendapatkan manfaat dari menulis. Cobalah untuk menulis lebih dari 20 kalimat yang mengungkapkan ketiga hal tersebut. Semakin banyak kita menulis akan lebih mengungkapkan apa yang benar-benar ada dalam diri kita. Dari situlah kita bisa melihat tujuan kita menulis apa.
2. Memberi Jeda waktu
Setelah menumpahkan segala emosi kita ke dalam tulisan, langkah berikutnya adalah memberi Jeda. Memberi jeda ini penting agar kita tidak terlalu dalam terjebak di dalam emosi kita sendiri. Memberi jeda juga dapat membantu mengidentifikasi penyebab munculnya rasa kesal yang membuat emosi.
Saat jeda, kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan lain seperti berolahraga kecil di kantor. Berolahraga sendiri merupakan aktivitas yang bagus untuk merangsang pengeluaran hormon endorfin untuk memperbaiki mood.
3. Baca Ulang Apa yang sudah kita tulis
Sangat membantu jika kita membaca-baca lagi apa yang sudah kita tulis, tapi jangan sampai terbawa emosi.
Dengan membaca kembali segala luapan emosi yang sudah kita tulis, kita bisa meninjau kembali emosi yang sebenarnya dirasakan. Apakah itu emosi negatif atau positif. Dari situ kita bisa mengerti lebih dalam setelah dibaca ulang dengan kepala dingin sehingga kita bisa fokus ke solusinya dan tidak terjebak dalam pemicu emosi-emosi tersebut. Pada akhirnya, Ingatlah bahwa setiap peristiwa adalah pelajaran hidup yang berharga.