Mohon tunggu...
Nogo Tegar Segara
Nogo Tegar Segara Mohon Tunggu... Bankir - menulis untuk belajar , belajar untuk menulis

Suami, Ayah penyuka kopi https://linktr.ee/tegarsegara

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kesal dengan Bos di Kantor, Lakukan Ini!

13 Juni 2021   00:14 Diperbarui: 13 Juni 2021   00:57 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga hal itulah yang bisa dilakukan ketika kita ingin mendapatkan manfaat dari menulis. Cobalah untuk menulis lebih dari 20 kalimat yang mengungkapkan ketiga hal tersebut. Semakin banyak kita menulis akan lebih mengungkapkan apa yang benar-benar ada dalam diri kita. Dari situlah kita bisa melihat tujuan kita menulis apa.

2. Memberi Jeda waktu

Setelah menumpahkan segala emosi kita ke dalam tulisan, langkah berikutnya adalah memberi Jeda. Memberi jeda ini penting agar kita tidak terlalu dalam terjebak di dalam emosi kita sendiri. Memberi jeda juga dapat membantu mengidentifikasi penyebab munculnya rasa kesal yang membuat emosi.

Saat jeda, kita bisa melakukan kegiatan-kegiatan lain seperti berolahraga kecil di kantor. Berolahraga sendiri merupakan aktivitas yang bagus untuk merangsang pengeluaran hormon endorfin untuk memperbaiki mood.

3. Baca Ulang Apa yang sudah kita tulis

Sangat membantu jika kita membaca-baca lagi apa yang sudah kita tulis, tapi jangan sampai terbawa emosi.

Dengan membaca kembali segala luapan emosi yang sudah kita tulis, kita bisa meninjau kembali emosi yang sebenarnya dirasakan. Apakah itu emosi negatif atau positif. Dari situ kita bisa mengerti lebih dalam setelah dibaca ulang dengan kepala dingin sehingga kita bisa fokus ke solusinya dan tidak terjebak dalam pemicu emosi-emosi tersebut. Pada akhirnya, Ingatlah bahwa setiap peristiwa adalah pelajaran hidup yang berharga.

Tips Sederhana/dokpri
Tips Sederhana/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun