Mohon tunggu...
Tedy Pratama Saputra
Tedy Pratama Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa Biasa

"Hidup adalah sebuah petualangan berharga, hargai dan jalani itu."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Alternatif 01 UNNES Berikan Pelatihan Hidroponik Guna Membantu Mengurangi Sampah Plastik di Indonesia

13 Maret 2020   23:45 Diperbarui: 10 April 2020   20:04 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAHASISWA KKN ALTERNATIF 01 UNNES BERIKAN PELATIHAN HIDROPONIK GUNA MEMBANTU MENGURANGI SAMPAH PLASTIK DI INDONESIA

Setiap tahunnya Indonesia menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik.  Data tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil sampah terbesar kedua didunia setelah China. Berangkat dari permasalahan tersebut 16 mahasiswa yang tergabung dalam  Kelompok Kuliah Kerja Nyata Alternatif 1 Universitas Negeri Semarang memberikan pelatihan hidroponik kepada masyarakat RW.02 Pagersalam Kelurahan Mangunsari  Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

Hidroponik sendiri adalah suatu cara budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, dalam hal ini pemenuhan nutrisi bagi tanaman dilakukan dengan memanfaatkan pupuk organik yang terbuat dari campuran nasi basi, gula, serta air.

Pelatihan hidroponik tersebut dilaksanakan pada hari Minggu (16/02/2020) bertempat di rumah ketua PKK RW.02 dengan diikuti oleh 11 warga sebagai perwakilan setiap RTnya. Pelatihan tersebut dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai pada pukul 11.00 WIB. Pelatihan tersebut berjalan dengan lancar, selain itu juga terlihat sekali adanya semangat dan antusiasme warga untuk menanam sayuran dengan metode hidroponik tersebut di rumah mereka masing-masing. Pelatihan yang diberikan mahasiswa KKN tersebut dimulai dengan memberikan materi kepada warga yang hadir kemudian dilanjutkan dengan melakukan praktik menanam sayur bersama-sama.

Pelatihan hidroponik tersebut diharapkan mampu dijadikan salah satu ikon Desa Pagersalam yaitu desa hidroponik Pagersalam seperti yang disampaikan Ibu ketua RT 4 (Ira Eni Sulistyawati) pada wawancara Minggu (16/02/2020) “Saya tularkan dulu nanti saya juga akan mengobrol dengan ketua-ketua RT lain dengan PKK juga nanti untuk menggerakkan masyarakat, soalnya sayang juga ya kalau limbah botol-botol hanya dijual dengan harga  kalau murah kalau dimanfaatkan seperti ini kan memberikan manfaat, nanti bisa saya aturkan juga ke ibu lurah, setidaknya akan kami buktikan dulu ini ada hasilnya atau tidak”.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun