Kita selalu belajar berjalan di atas tarikat titian. Menimbang kesadaran sambil memandang jauh ke depan.
Di selembar daun kita berjalan. Pada rantingmya kita meniti. Pada jejak rusuk dan kulit sang pohon kita memahat pemahaman.
Rebah.luruh dan jatuh, sang daun ditimpa hujan dan badai. Kita terus berjalan mengenali terus kebodohan diri dan keterbatasan sang aku yang tiada tepian.
Berjalan tertatih ke depan atau terseok dan patah, engkau tetap mencapai tujuan asal mengenal arah ujung titian.