Sepi mengintai dalam tautan jagat maya. Sensasi otak menyumblim dalam peristiwa lintasan optik, menerkam saraf saraf dalam nano detik. Menjadi obrolan, kegembiraan, menabrak fantasi dan kognisi.Â
Sepi mengintai. Sepi mengental. Egoisme yang begitu lunak. Suatu ketundukan manusia pada dirinya sendiri. Pada capaiannya sendiri. Semakin dicari semakin dalam semesta diri. Semakin kosong dan sepi yang hitam.Â
Hanya tertunduk. Menundukkan kepala kepala. Di halte. Di ruang ibadah. Di dalam bis. Di antrean karcis. Di meja kerja. Di meja makan. Di atas kasur. Di atas kendaraan.Â
Kita begitu begitu khusuk. Begitu tunduk. Begitu patuh pada lintasan virtual dan tawaran yang memanjakan otak.Â
Namun, tak jarang, kita lupa tunduk dan khusuk dalam membaca ayatNya.
Baca juga: