Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang-orang yang Melupakan Pagi

15 Agustus 2021   06:16 Diperbarui: 15 Agustus 2021   06:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Saat setiap doa menjadi sayap sayap putih dan menyergap segala penat, kebanyakan orang masih melupakan pagi. Mungkin malam terlalu berat atau memabukkan dalam hasrat hasrat kisaran hidup.

Ya, di kota kota, lampu lampu tak pernah padam. Orang orangnya menyangka bahwa lampu lampu itu selimut cahaya dalam menyambut pagi.

Orang orang yang melupakan pagi disengat buai malam pada lambung yang nakal, pada gairah yang mendendam.

Pagi menyediakan seluruh kearifan
dari semua kesempatan baru, murni, bening dan bersahaja.

Orang orang masih melupakan pagi,
mereka sibuk-melompat ke arena kerja
atau menyisir helaian mentari pada bayang seharian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun