Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi dan Mimpi yang Jadi Debu

15 September 2022   07:57 Diperbarui: 15 September 2022   07:58 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi dan Mimpi yang Jadi Debu

====

Mimpi telah terbakar. perjalanan tubuh terus menepi. pagi yang sibuk dari sisa mimpi dan harapan harapan menjalar. pikiran pikiran manusia menakar segala persaingan atau persembahan.

Kota menyimpan tangis dalam kebisingan waktu. mesin mesin industri yang berpacu di lubuk jantung. mengisi sang diri yang mencari akhir perjalanan.

Orang orang menembus jalan jalan yang sesak,  mereka berlomba untuk segera sampai dan selesai.

sore waktunya,  sebagian mimpi menjadi debu:  kesibukan pagi menggantung di ingatan, menyeberang melewati jembatan kota yang tak pernah sunyi. hanya ingatan yang segera hilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun