Mengukur Bayang
*****
kita hidup di bawah bayang bayang
yang segera redup, cahaya yang terhalang benda memunculkan bayang.
dalam dimensi bayang kita mencerna dunia ini.
Â
kita menyangka,  semua  yang tampak,  begitu adanya dan disaintifikasi, sehingga kita lupa mengukur bayang dan melupakan wujud cahaya.
dunia adalah wujud yang ditimpa cahaya ilahi, Â yang sibuk pada bayangnya akan telat mengukur waktu kembali.
sebab, Â ada realitas yang tak tampak, Â yang tiada bayang di dalamnya, Â atau bayangnya tak beranjak.