Rindu yang Gugur
*****
Malam membawa serta rinduku
pada kalut dan kemelut
angin telah melarutkan semua
pada sisa tanya di belantara ketidaktahuan.
Di himpitan malam, rinduku
gugur berhambur, berbaur dalam
gemuruh riuh di batin, detak jam seperti menyimpan dendam.
Tiada lagi makna bunga tidur, rinduku telah gugur, Â mungkinkah semua ketakjuban akan mendaurnya kembali?
***
Baca juga Isi Kepala Penyair dan Arsitektur  Rindu: https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/6102ed291525100d864152b2/isi-kepala-penyair-dan-arsitektur-rindu