Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Pemburu Hiu

4 Januari 2022   22:42 Diperbarui: 4 Januari 2022   23:27 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Hiu putih. Dok. Sains. kompas. 2019.

Kisah Pemburu Hiu

******

1//
kami pekerja terlatih dan berkontrak
kami pelaut, nelayan, pemburu hiu
dan kami tak ingin anak kami
seperti kami, berburu hiu dan pari.

2//
kami pergi selepas zuhur
dan kembali 15 hari kemudian. khusus mencari hiu dan pari,  sebagian kami memancing dan menjaring ikan ikan lain.  kami memancing datangnya hiu dengan daging ayam yang masih segar,  anyirnya akan mengundang datangnya hiu.

3//
berpuluh puluh mil ke laut lepas
kami melepas alat buru hiu,  berburu pari. kapal kami dapat memuat 17 ton ikan. kapal kami berteknologi modern, kompas,  satelit, fasilitas, tenaga surya, ADM lengkap. di atasnya kami dilarang berbuat macam macam, kami hanya bekerja dan melihat bagaimana rahmat Tuhan dihamparkan.

4//
kami hanya pekerja. selepas kontrak kami akan ke perburuan lain,  ke selat lain. di sini sedang akhir angin timur.

5//
dengan hasil tangkapan yang sesuai target,  kami dapat berbagi penghasilan. kami bisa membawa uang ke rumah senilai 7-12 juta.  selepas seminggu di darat, kami kembali berburu lagi,  15 hari kurang lebih. Kami membawa perlengkapan terbaik dan stock logistik senilai 20 juta.

6//
sebagian ikan tangkapan,  selain hiu dan pari,  kami bagikan ke kawan dekat,  anak yatim,  atau kami jual sebagai bonus.  ada 15 kapal sekali berangkat,  setiap kapal ada 5 -15 orang,  dengan skill yang beragam,  termasuk kapten, koki, pemandu, nakhoda,  dan semua terlatih,  bersertifikat.

7//
kami pernah mendapatkan hiu terbesar seberat 300 kg. Hiu dan pari dijual ke Medan hingga ke Singapura. sebagian dari kulit hiu juga bisa diambil saripati minyaknya dan dihargai sesuai beratnya.
Kami pernah membelah perut hiu yang besar,  yang di dalamnya ada puluhan ekor anak hiu seberat 10kg. 


8//
diantara perburuan itu kami juga mempelajari watak lumba lumba,  lumba lumba yang ramah dan lumba pemarah. Lumba yang ramah berwarna keabuan dan jernih. lumba pemarah/jahat berwarna hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun