Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Tanpa Pesta

13 November 2021   22:25 Diperbarui: 13 November 2021   22:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam tanpa pesta

(siaran tv analog yang kabur)
tiba tiba malam hadir
dari kota yang dijebak lumpur
semua dinding dinding telah kusam
berdebu dan lapuk.

iklan tersaji pada
gambar sepatu, tas dan gincu
dalam panorama modernisme
dalam kosa kata global

pada layar media yang
muncul di genggaman pun sama
dan lebih mencengkeram pula
atau lebih memuaskan
cairan otak
dengan impuls hiburan,
(semacam ekstase kejenuhan
di himpitan materialisme).


dan semua telah dikalkulasi
berapa kapitasi dan monetasi,
berapa endors, berapa subscribe, berapa  view, berapa follower,
dan berapa digit jadi duit.

malam telah menyimpan
dan merekam semua pesta
malam tak butuh pesta
semua siaran telah kabur
semua berita telah hambar

(ah biarlah, ambil pestamu,
dan malam untukku).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun