Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musafir dan Pagi

2 Oktober 2021   06:59 Diperbarui: 2 Oktober 2021   07:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi.auliakaca.cermin.

musafir dan pagi

Musafir tak mengupat pagi
musafir menarik selimut gagap
sejak gelap tersingkap
sejak azan membekap sunyi

musafir meninjau semua harap
menjangkau peta sejauh mata
memantau risau
dan seberapa alpa.

musafir terus bersiap berangkat
tak mengupat pagi
tak pula bertakut penat

siang yang bising
atau lengang, musafir mengawasi       bayang bayang sendiri,
sore yang belum pasti
tak merusak janji pagi:
lembaran telah kering
dan pena telah diangkat

musafir terus berangkat,
singgah dan mampir sesaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun