Globalisasi membawa dua efek utama:
Homogenisasi (Menjadi Sama): Budaya populer global (seperti gaya hidup Barat, musik K-Pop, film Hollywood) menawarkan kesamaan gaya hidup, yang perlahan menggerus kekhasan lokal. Mahasiswa modern menghadapi dilema: ingin tampil global, tetapi takut kehilangan akar.
Radikalisme Identitas (Menjadi Terlalu Beda): Di sisi lain, globalisasi juga memicu reaksi balik. Ketika identitas nasional terasa longgar, muncul penguatan identitas sub-nasional (seperti etnis, agama, atau kelompok kecil) secara berlebihan dan eksklusif. Hal ini bisa mengancam persatuan dan menimbulkan konflik SARA.
Peran Mahasiswa:Mahasiswa adalah agent of change yang seharusnya mampu menjadi Filter Budaya. Kita harus bisa membedakan mana nilai global yang positif (seperti etos kerja keras, disiplin, dan teknologi) dan mana yang negatif (individualisme ekstrem, konsumerisme hedonis). Identitas Nasional (Pancasila) berfungsi sebagai Saringan (Filter) yang memastikan nilai yang kita serap tidak bertentangan dengan jati diri bangsa.
B. Menghadapi Post-Truth Era: Ketahanan Ideologi
Di era informasi palsu (hoax) dan pasca-kebenaran (post-truth), ideologi-ideologi transnasional (baik itu radikalisme agama, liberalisme ekstrem, atau paham anti-Pancasila lainnya) mudah menyebar melalui internet.
Pancasila sebagai Benteng:Identitas fundamental kita, Pancasila, adalah benteng terakhir. Mahasiswa dituntut untuk tidak hanya menghafal, tetapi menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Ketika ada paham yang ingin memecah belah persatuan, solusi tidak terletak pada senjata, tetapi pada pemahaman yang kokoh tentang Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dan Sila Kelima: Keadilan Sosial.
V. Dinamika dan Perjuangan Melestarikan INI
Melestarikan Identitas Nasional bukanlah proyek museum. Ia adalah proyek kehidupan yang dinamis.
A. Revitalisasi Bahasa Indonesia di Ranah Digital
Sebagai generasi netizen, Anda adalah pengguna bahasa paling aktif dalam sejarah. Penggunaan bahasa gaul, singkatan, dan code-switching dengan bahasa asing sangat lumrah.