Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Joko Tingkir Bagian 29

13 Oktober 2025   11:24 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:24 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko  Tingkir: skrinsyut 

Fajar berikutnya, ia memanggil Ki Wuragil dan para prajuritnya. Di tanah lapang dekat bengawan, ia menancapkan sebilah tombak pendek---tombak yang dulu menemaninya sejak masa Demak.

"Mulai hari ini," katanya tegas, "Pajang bukan benteng, tapi jembatan. Siapa pun yang datang dengan niat baik, akan kuterima. Tapi siapa pun yang datang membawa keserakahan, akan hanyut oleh arusnya sendiri."

Angin berembus pelan, menyentuh ujung bendera yang baru dikibarkan: putih dengan garis biru di tengah---lambang air dan keseimbangan.

"Air sudah naik," kata Ki Wuragil lirih.

Karebet tersenyum. "Dan setiap ombak akan meninggalkan riak, Wuragil. Riak itu---biarlah menjadi nama kita."

Bersambung 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun