Konsep, Tujuan, dan Instrumen Kebijakan Ekonomi
Pendahuluan
Setiap negara menghadapi tantangan ekonomi yang berbeda, mulai dari keterbatasan sumber daya, fluktuasi harga pangan, pengangguran, hingga ketimpangan sosial. Mekanisme pasar memang memiliki peran besar dalam mengatur alokasi sumber daya, tetapi ia tidak sempurna. Pasar bisa gagal (market failure) dalam menjaga stabilitas, menciptakan pemerataan, dan menjamin kesejahteraan semua warga negara. Di sinilah peran pemerintah menjadi vital melalui kebijakan ekonomi.
Kebijakan ekonomi bukan sekadar seperangkat aturan teknis, tetapi sebuah kerangka strategis yang menyatukan visi politik, teori ekonomi, dan kebutuhan sosial. Mahasiswa semester lima perlu memahami bahwa kebijakan ekonomi tidak berdiri sendiri, melainkan berinteraksi dengan faktor politik, hukum, budaya, bahkan teknologi.
Definisi Kebijakan Ekonomi
Menurut Nopirin (2000), kebijakan ekonomi adalah serangkaian langkah yang diambil pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam bidang ekonomi. Jhingan (2013) menambahkan bahwa kebijakan ekonomi merupakan instrumen untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan, stabilitas, dan distribusi.
Definisi ini menegaskan dua hal penting:
1.Kebijakan ekonomi adalah alat yang digunakan pemerintah.
2.Alat tersebut diarahkan pada tujuan tertentu yang bersifat publik.
Artinya, kebijakan ekonomi tidak netral; ia dipengaruhi oleh kepentingan sosial, politik, dan ideologi yang berlaku.
Tujuan Kebijakan Ekonomi
Secara umum, tujuan kebijakan ekonomi bisa dirumuskan sebagai berikut:
1.Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan diukur lewat PDB. Namun, pertumbuhan semata tidak cukup; ia harus berkualitas, berkelanjutan, dan inklusif.
2.Menjaga stabilitas
Inflasi, nilai tukar, dan defisit anggaran perlu terkendali agar kegiatan ekonomi tidak terguncang.
3.Mendistribusikan pendapatan
Mengurangi ketimpangan kaya-miskin, kesenjangan wilayah, dan ketidaksetaraan akses pendidikan atau kesehatan.
4.Meningkatkan kesejahteraan sosial
Menjamin kebutuhan dasar masyarakat, mencakup pangan, pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
5.Mewujudkan pembangunan berkelanjutan
Mengintegrasikan aspek lingkungan agar pertumbuhan ekonomi tidak merusak daya dukung alam.