Beberapa tahun belakangan ini, jujur saja, saya mulai capek nonton film superhero. Terlalu banyak yang gelap, penuh konflik batin, dan kadang kayak lupa bahwa pahlawan itu seharusnya membawa harapan, bukan justru bikin penonton makin stres. Tapi lalu datang Superman versi 2025---dan saya merasa, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, saya melihat pahlawan super tampil apa adanya: percaya pada kebaikan.
Film ini disutradarai oleh James Gunn, yang sebelumnya kita kenal lewat Guardians of the Galaxy. Tapi ini bukan sekadar versi DC yang dicat ulang jadi Marvel. Gunn tahu betul siapa Superman. Dia bukan sekadar pria kuat dari planet lain. Superman adalah lambang harapan, dan film ini benar-benar kembali ke esensinya: bahwa meski dunia ini penuh kekacauan, masih ada seseorang yang memilih untuk tetap baik.
Dia Sudah Terbang, Kita Sudah Percaya
David Corenswet memerankan Superman di sini---dan menurut saya, dia pas banget. Wajahnya bersih, senyumnya tulus, dan tatapan matanya itu lho... kayak bilang, "Gue gak akan nyakitin lo." Sebagai Clark Kent, dia kikuk dan canggung, tapi tetap bikin kita simpati. Sebagai Superman, dia gagah tapi tidak arogan. Kalau boleh dibandingkan, dia kayak gabungan karisma Christopher Reeve dan pendekatan emosional Henry Cavill, tapi dengan versi yang lebih ringan dan hangat.
Cerita film ini dimulai saat Superman sudah menjadi sosok publik. Sudah dikenal, sudah menyelamatkan orang. Tapi justru dari situ muncul tantangan: dunia mulai takut padanya. Apakah dia terlalu kuat? Apakah dia bisa dikendalikan? Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di masyarakat modern saat berhadapan dengan kekuasaan.
Dan di tengah semua itu, muncullah Lex Luthor versi Nicholas Hoult. Dia bukan penjahat besar yang teriak-teriak atau tertawa jahat. Dia tenang, pintar, dan licik---lebih mirip CEO teknologi yang tahu cara mengendalikan opini publik lewat algoritma dan deepfake. Ia menyerang Superman bukan dengan senjata, tapi dengan narasi.
Bukan Cuma Aksi, Tapi Rasa
Yang saya suka dari film ini adalah bagaimana ceritanya memberi ruang untuk emosi. Bukan hanya tabrakan pesawat atau ledakan gedung, tapi juga momen-momen kecil: ketika Clark duduk sendiri di atap gedung, melihat matahari terbenam. Ketika dia bingung memilih antara menyelamatkan seseorang atau menuruti perintah negara. Atau ketika Lois Lane---yang diperankan Rachel Brosnahan dengan penuh semangat dan keberanian---mengajak Clark untuk percaya bahwa dunia masih bisa berubah.
Ada juga beberapa karakter baru yang mencuri perhatian. Mister Terrific, Hawkgirl, Green Lantern (versi Guy Gardner yang blak-blakan banget), dan tentu saja: Krypto si anjing super. Serius, adegan Krypto terbang bareng Superman itu bikin saya senyum-senyum sendiri. Lucu, tapi nggak berlebihan.
Visual efeknya kadang terasa belum maksimal---beberapa adegan langit atau kehancuran kota agak terlalu digital---tapi secara keseluruhan tetap seru dilihat. Dan yang paling penting: kita peduli sama karakternya. Kita ingin mereka selamat, kita berharap mereka menang.