Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gerimis Malam dan Secangkir Kopi Hangat di Lisboa

27 April 2025   00:12 Diperbarui: 27 April 2025   05:38 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shuttle bus at BCN: Barcelona airport


Siang itu, di bawah langit Barcelona yang sedikit mending di awal Februari,  saya berpamitan dengan Luis, tuan rumah yang ramah dan penuh perhatian. Selama  tinggal di apartemennya, kami sering menghabiskan waktu bersama di depan TV menonton pertandingan sepak bola Liga Spanyol, berbagi tawa dalam bahasa Spanyol sederhana dengan lelucon ringan yang segar di ruang tamu. Dari percakapan ini pula saya tahu bahwa istri dan anak perempuannya sedang mudik le Per.

Waktu baru menunjukkan sekitar  pukul dua siang, Luis menawarkan untuk mengantar saya dengan mobilnya  menuju Bandara El Prat. Dari pintu apartemen kamu menyusuri jalan sempit menuju tempat parkir kendaraan di tepi jalan.  Lumayan dapat tumiangab gratis walau sebenarnya saya masih punya tiket metro yang berlaku untuk ke bandara.
Kami melaju santai dari Collblanc, menyusuri jalanan kota yang terasa  mulai lengang di bawah matahari sore.

Dalam perjalanan, Luis menunjuk ke sebuah gedung tinggi dan modern warna oklar tua bergaya minimalis. "Ah trabajo yo," katanya dengan bangga --- Hotel Meli, tempat ia bekerja, yang ternyata tidak terlalu jauh dari apartemennya.
Saya tersenyum, merasa seakan mengenal sedikit lebih banyak tentang kehidupan sehari-harinya.
Perjalanan ke bandara berjalan lancar, hanya sekitar dua puluh menit. Saya tiba di Terminal 2, lalu melanjutkan ke Terminal 1 dengan shuttle bus gratis.

Shuttle bus at BCN: Barcelona airport
Shuttle bus at BCN: Barcelona airport

Setelah check-in TAP Portugal dan melewati keamanan, saya duduk santai di gate. Cuaca di Barcelona masih cerah, namun kabar dari Lisbon menyebutkan hujan deras mengguyur sejak pagi, sehingga pesawat kamu harus mengalami keterlambatan.
Saya membiarkan waktu berlalu perlahan, membiarkan pikiran melayang menuju kota yang akan saya sambangi. Komunikasi dengan tuan rumah di isboabyerus berlangsung terutama  mengupdate perkiraan waktu mendarat di Lisboa.
Setelah  sedikit tertunda, sekitar pukul delapan malam, pesawat TAP Portugal akhirnya mendarat di Bandar Udara Humberto Delgado, Lisboa .

Di dalam bandara, saya berjalan cukup jauh dari area kedatangan menuju tempat pengambilan bagasi.
Dalam perjalanan, saya melewati sebuah toko Benfica. Saya berhenti sejenak, memandangi koleksi kaos dan suvenir berwarna merah, namun memilih untuk tidak membeli apa-apa --- cukup membawa rasa kagum dalam hati.

Bendiga Store : AirPort Lisboa 
Bendiga Store : AirPort Lisboa 

Setelah mengambil bagasi, saya bergerak menuju akses metro yang masih terletak di dalam area bandara.
Ada lorong semi-terbuka yang harus saya lewati --- udara malam langsung menyentuh wajah saya, dan gerimis tipis menyapa seperti sapaan pertama dari Lisboa.
Saya menuruni eskalator  stasiun metro. membeli tiket metro 24 jam yang harganya sekitar enam Euro, dan setelah menunggu sekitar 5 menit kereta pun tiba. Sekilas stasiun metro di Lisboa tampak megah walau sedikit temaram. Demikian juga dengan kondisi gerbongnya .   Tampak lebih tua dibandingkan dengan metro di Barcelona.

Lisboa metro: Lisboa  airport
Lisboa metro: Lisboa  airport

Rentetan gerbong metro bergerak cepat menuju So Sebastio. Di sini saya  berganti jalur, lalu melanjutkan ke Alfornelos --- kawasan pemukiman yang tenang di pinggiran Lisbon.
Malam itu, metro dipenuhi wajah-wajah yang lelah, diam dalam keheningan. Suasana dalam  gerbong tidak ramai dan saya menikmati perjalanan dengan santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun