Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Emas: Impian dan Tantangan

14 Februari 2025   07:06 Diperbarui: 14 Februari 2025   07:06 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Emas : ilustrasi AI


Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan ekonomi yang kuat, daya saing tinggi, dan kesejahteraan merata. Namun, secara historis, pertumbuhan ekonomi Indonesia belum cukup tinggi untuk mencapai status negara maju dalam 20 tahun ke depan. Ditambah dengan ketergantungan pada sumber daya alam dan korupsi yang masih menjadi tantangan, harapan mewujudkan Indonesia Emas perlu dikaji lebih realistis.

Pertumbuhan Ekonomi yang Kurang Tinggi

Untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 6-7% per tahun dalam jangka panjang. Namun, berdasarkan data historis, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stagnan di kisaran 5% per tahun.

PeriodePertumbuhan Ekonomi (%)
1990-an7--8% (sebelum krisis 1998)
1998-1999-13,1% (krisis ekonomi Asia)
2000-an4--6% (pemulihan pasca-krisis)
2010-an5--6% (periode stabil)
2020-2,1% (pandemi COVID-19)
2021-20234,5--5,3%

Jika dibandingkan dengan negara-negara yang berhasil menjadi negara maju:
*Korea Selatan tumbuh lebih dari 7% selama tiga dekade.
*China mencatat pertumbuhan rata-rata 8--10% sebelum ekonominya melambat.

Dengan pertumbuhan di bawah 6%, Indonesia berisiko tetap berada dalam middle-income trap---situasi di mana negara berkembang tidak bisa naik ke status negara maju karena pertumbuhan ekonomi tidak cukup tinggi.

Ketergantungan pada Sumber Daya Alam

Ekonomi Indonesia masih sangat bergantung pada ekspor komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel. Sumber daya alam memang memberikan pendapatan besar bagi negara, tetapi ada beberapa risiko:
1.Fluktuasi Harga Global
*Harga komoditas tidak stabil dan bergantung pada permintaan internasional. Jika harga turun, pendapatan negara juga turun.
*Ketika negara maju beralih ke energi hijau, permintaan batu bara akan menurun, mengancam ekspor utama Indonesia.
2.Kurangnya Nilai Tambah
*Indonesia masih mengekspor bahan mentah tanpa banyak pengolahan.
*Negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan berhasil berkembang dengan industri teknologi tinggi, bukan hanya mengandalkan sumber daya alam.
3.Degradasi Lingkungan
*Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam tanpa keberlanjutan dapat merusak lingkungan dan menghambat pertumbuhan jangka panjang.

Tanpa diversifikasi ekonomi ke sektor industri, teknologi, dan inovasi, Indonesia akan kesulitan meningkatkan daya saing global.

Korupsi: Hambatan Besar Menuju Negara Maju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun