Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waspadai KDRT Alternatif yang Jarang Disadari

8 Februari 2023   18:14 Diperbarui: 8 Februari 2023   18:23 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suami Takut Istri: @boldsky.com

Dalam tingkat yang sudah agak parah tingkat KDRT psikis ini bisa sampai pada seluruh gaji suami diambil istri dan bahkan untuk uang jajan pun, suami  sampai harus setengah mengemis kepada istri, Bahkan untuk pergi ke mana pun dan mengambil setiap keputusan yang remeh pun suami harus ijin ke istri sementara istri bebas melakukan apa saja dengan uang yang diberikan suami kepada istri.  Di sini istri mungkin bagaikan ratu tetapi suami bisa saja hanya sebagai budak atau pelayan di mata istri.  Kekerasan psikis seperti ini bisa sering dijuluki sebagai suami yang takut istri sehingga memiliki kumpulan khusus yang dinamakan Ikatan Suami Takut Istri. 

Tentunya kehidupan rumah tangga seperti di atas juga bukan merupakan kehidupan rumah tangga yang menyenangkan dan membahagiakan baik untuk suami, istri maupun anak-anak. Sebaiknya dua belah pihak saling menghargai dan mencintai dan memainkan peran masing-masing sesuai dengan kodrat masing-masing sebagai suami.  Sangat mudah dan sederhana untuk diucapkan namun tentunya lebih sulit dan perlu usaha bersama dan sikap terbuka penuh kebesaran jiwa untuk mencapainya.

Demikian sekilas cerita mengenai sisi lain atau sisi alternatif KDRT yang selama ini kurang mendapat perhatian dan sering diabaikan oleh kedua pasangan.  Ada baiknya dikenal dan diwaspadai agar jangan sampai terjadi pada rumah tangga pembaca.

Nah KDRT jenis apa saja yang mungkin telah dilihat atau mungkin dialami langsung oleh pembaca? Ada baiknya bisa disampaikan di  dalam kolom komentar di bawah ini. Terima kasih sudah membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun