Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menikmati Makanan Raja-Raja di Pracima Tuin Mangkunegaran

2 Februari 2023   09:24 Diperbarui: 3 Februari 2023   11:16 4834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah bertandang ke Pura Mangkunegaran, kami kebetulan menanyakan kepada pemandu wisata apakah bisa sekalian mampir makan siang di Pracima Tuin yang baru beberapa hari lalu dilaksanakan soft launching nya.

Resto ini sebenarnya belum menerima pengunjung yang walk in dan harus melakukan reservasi sebelumnya. Tetapi akhirnya pemandu mencoba menghubungi restoran untuk menanyakan apakah masih ada tempat.  Setelah menunggu sekitar 10 menit, kami beruntung ternyata bisa masuk dan menikmati makan siang di sana.

Pintu Masuk ke Taman dan Resto: Dokpri
Pintu Masuk ke Taman dan Resto: Dokpri

Melalui pintu berwarna hijau muda, kami dikawal masuk menuju Pracima Tuin. Di dinding sebelah kiri berderet bunga Ucapan selamat atas pembukaan restoran ini.

Bunga ucapan selamat: Dokpri
Bunga ucapan selamat: Dokpri

Taman Pracima terletak di sudut barat kompleks Keraton yang memberikan nuansa yang berbeda. Sekilas taman, kolam , gazebo serta tata letaknya lebih mirip taman-taman di istana atau puri di Eropa.

Nuansa warna krem muda mendominasi. Yang pertama menyambut adalah sebuah gazebo atau paviliun mungil berbentuk bundar dengan atap bersusun dua. Paviliun  ini ditopang dengan 6 buah tiang dengan atap dari genteng warna oranye.

Di belakangnya tampak bangunan utama restoran yang juga memiliki tata bentuk dan warna yang serasi. Dindingnya terbuat dari kaca dengan kerangka kayu yang manis membentuk garis-garis vertikal.

Suasana di dalam resto: Dokpri
Suasana di dalam resto: Dokpri

Kami kemudian masuk ke restoran dan disambut ramah oleh petugas dan diantar ke sebuah meja. Suasana di restoran kebetulan tidak terlalu ramai.

Yang menarik adalah menu yang ada di sini yang konon merupakan resep kuliner khas keraton Mangkunegaran. 

Untuk minuman ada teh Pracimasana  dan juga Mixiolpgi organik kunyit asem beras kencur, sinom, dan berbagai jenis wedang serta es dawet dan belimbing wuluh. Juga ada berbagai jenis kopi dan tentu saja air mineral.

Untuk makanan pembuka ada brubus, urap pithik linting, lidah sapi goreng dan bakwan jagung. Selain itu juga ada berbagai sup seperti sop daging rempah dan sup jamur kenthel.  Juga ada salat tomat kaliyan keju dan Huzarensla.

Kami sempat memesan teh pracsina, mixiologi organik dan juga sop daging rempah, brubus dan salad tomat kalian keju:

Sedang untuk makanan utama pepes gerameh kemangi, lidah gongso, dendeng age, sate pitik, iga goreng komplit, pitik goreng jangkep, dan bistik pitik bumbu oper. Kami memesan lidah gongso dan pepes gerameh  kemangi.

Selain itu kami juga memesan kopi baik americanao dan latte.

Resto: Dokpri
Resto: Dokpri

Sambil menunggu makanan dan minuman , saya melihat interior resto. Sekilas lumayan terang karena mendapat cahaya mentari melalui dinding kaca di sekitar.  Uniknya tata letak meja dan kursi ada di sekeliling restoran sementara ada dua bagian meja dan tempat duduk yang letaknya lebih tinggi dan untuk naik harus melalui beberapa undak anak tangga. Ternyata meja dan tempat duduk yang lebih tinggi ini dikhususkan bagi keluarga Kraton dan tidak boleh dipakai untuk umum.

Tempat duduk khusus: Dokpri
Tempat duduk khusus: Dokpri

Saya kemudian keluar bangunan resto dan melihat-lihat ke taman yang luas. Ada sebuah air mancur yang lumayan besar dan cantik di depan restoran.  Air mancur ini terdiri dari tiga tingkat dan di tengahnya ada semacam tugu dengan tiga susun lingkaran bagaikan cakram yang menghadap ke atas.

air mancur: Dokpri
air mancur: Dokpri

Tidak jauh dari air mancur ini ada sebuah pohon beringin yang cukup besar. Sementara di bagian paling  barat ada lagi sebuah kolam air mancur yang berhiaskan dua ekor katak emas. Dari mulut katak ini juga terpancar air yang menambah semarak suasana di taman.

Kolam katak emas: Dokpri
Kolam katak emas: Dokpri

Dari kejauhan saya dapat menikmati bentuk bangunan restoran yang sekilas memiliki atap bersusun tiga . Atap paling bawah terbuat dari kaca sehingga restoran ini mirip rumah kaca. Sementara dua susun atap di atasnya terbuat dari  genting warna oranye.

Pintu utama restoran ini  agak menjorok ke depan membentuk gerbang yang terbuat dari tembok dan untuk masuk kita harus mendaki beberapa undakan.

Air mancur dan resto di belakangnya: Dokpri
Air mancur dan resto di belakangnya: Dokpri

Sekilas saya memandang kembali ke keseluruhan area taman yang ditata cantik mirip taman-taman terkenal di Perancis.

Saya kemudian masuk kembali ke restoran dan ternyata makanan dan minuman sudah siap .

Teh Pracima sana yang harum karena diracik dari teh hasil perkebunan milik Mangkunegaran dipadu dengan berbagai rempah seperti secang, kayu manis , cengkeh, jeruk nipis dan madu membuat rasa dan aroma teh ini me gitu nikmat dan segar.   Hadir dalam cangkir yang anggun sekilas teh ini mirip cai di Timur tengah.

Mixiologi Organic: Dokpri
Mixiologi Organic: Dokpri

Sementara mixiologi organik tampil dengan anggun dan berani dengan kombinasi warna hijau di bawah dan  kuning di atas. Warna kuning merupakan hasil racikan berbagai jenis jeruk baik Baby Java, lemon dan siyem madu, sementra warna hijau merupakan representasi kolang kaling dan sirop. Setusuk sate kolang kaling hadir di atas gelas sebagai pemanis yang menantang.  Rasanya segar dan berani.

Brubus: Dokpri
Brubus: Dokpri

Saya kemudian mencicipi brubus yang merupakan makanan pembuka yang tampil sangat elegan disajikan di piring datar dan sekilas mirip lumpia yang transparan. Brubus merupakan daging giling dengan racikan bumbu bawang putih dan merah serta ketumbar yang dibungkus sawi putih. Rasanya makin menggigit dengan sentuhan areh santan.

Salad Tomat Kaliyan Keju: Dokpri
Salad Tomat Kaliyan Keju: Dokpri

Sop daging rempah: Dokpri
Sop daging rempah: Dokpri

Ada juga salad tomat kaliyan keju yang merupakan kombinasi salad irisan tomat buah zaitun jagung dengan keju olahan susu sapi. 

Sedangkan sop daging rempah hadir hangat dengan kaldu sapi dengan campuran rempah yang disajikan dengan kembang Wortel tomat dan taburan daun bawang.  Rasanya lumayan lezat.

Pepes Gerameh Kemangi: Dokpri
Pepes Gerameh Kemangi: Dokpri

Tidak lama kemudian muncul hidangan utama berupa pepes gerameh kemangi yang disajikan cantik dengan nasi berbentuk kerucut.  Potongan ikan gurame daging serta potongan sayuran berupa wortel jagung soleng timun dan kacang panjang.

Ikan gurami ini diajukan tanpa tulang dengan bumbu bawang merah dan putih kemiri, cabai, irisan jamur, dan tomat ceri.

Masih ada satu lagi makanan utama yaitu lidah gongso yang sayang nya tidak sempat saya cicipi.  Lidah gongso sendiri merupakan lidah sapi yang diasap.

Salah satu sudut Taman: Dokpri
Salah satu sudut Taman: Dokpri

Kami makan dengan santai sambil menikmati suasana restoran yang khas di pura Mangkunegaran ini. Sekitar satu jam berlalu, tiba waktunya untuk meninggalkan restoran dengan tidak lupa sekedar berfoto di taman Pracima Tuin yang asri.

Bila ada kesempatan di lain waktu, saya berjanji untuk kembali dan mencoba makanan yang lain. Lagi pula walau tampil dalam suasana dan menu yang unik, harga di resto ini masih cukup terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun