Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita tentang Regol, Bangsal, dan Prasasti di Kraton Yogyakarta

9 Agustus 2022   20:55 Diperbarui: 9 Agustus 2022   21:18 2817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami terus berjalan di pelataran dalam Kedhaton ini dan melihat beberapa bangsal lagi, ada yang bentuknya segi delapan dan tampak sangat cantik dan ternyata bernama Bangsal Mandalasana.  Bangsal ini sangat indah karena memiliki atap bersusun yang sekilas mirip masjid atau bahkan kelenteng. 

Sekilas, ada pengaruh Tiongkok pada bangsal ini. Selain itu tiangnya ada delapan dan dilengkapi pagar yang terbuat dari kayu dengan ornamen cantik serta dicat kombinasi warna hijau kuning biru dan pink yang serasi. 

Di bagian atasnya juga ada kaca patri dengan ornamen alat-alat musik. Ternyata di sini juga sering digelar pertunjukan musik. Bahkan bila menyambut tamu agung, dimainkan juga gamelan Kyai Guntur Laut peninggalan dari jaman Majapahit yang sudah berusia lebih 700 tahun.   

Tidak jauh dari bangsal ini, tepat di depan bangsal kencana ada dua buah bangsal kotak yang digunakan untuk tempat istirahat para enari. Satu untuk lelaki yang disebut bangsal kakung, dan satu untuk perempuan.

Bangsal Mandalasana: Dokpri
Bangsal Mandalasana: Dokpri

Masih ada lagi beberapa bangunan yang tidak kalah cantik seperti Gedhong Purworetno yang berapad di sebelah utara tepat di belakang Regol Danuprapoto yang digunakan sebagai kantor Sultan HB X, dan juga sepasang gedung di bagian timur yang bernama  Gedhong Gongso yang digunakan untuk menyimpan alat music dan gamelan kraton.

Di sebelah selatan Bangsal Kencana, juga terdapat Bangsal Manis yang digunakan untuk tempat jamuan makan menyambut tamu. 

Di sini ada sebuah pagar dengan sengkalan memet yang berbentuk naga warna keemasan. Ornamen tersebut dibaca Werdu Yaksa Naga Raja yang berarti tahun 1853 Jawa atau 1923 Masehi.

Bila kita terus ke selatan, ada lagi sebuah Regol, yaitu Regol Magangan yang sempat saya lihat tadi pagi dari Pelataran Magangan yang ada di sebelah selatan Pelataran Kedhaton ini.  Namun bagian yang tidak kalah penting adalah bagian museum-museum di kraton yang terdapat di sebelah timur dari pelataran Kedaton ini. 

Untuk masuk ke sini kita melewati sebuah gapura yang megah dan sampai di sebuah taman yang indah dengan banyak kursi untuk bersantai.  Gedung pertama yang kita temui adalah Gedhong Kaca atau Museum Hamengku Buwono ke IX yang sangat indah.

Prasasti dan sengkalan memet: Dokpri
Prasasti dan sengkalan memet: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun