Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Rahasia Museum Multatuli yang Tidak Diajarkan di Sekolah

30 Juni 2022   20:19 Diperbarui: 1 Juli 2022   14:32 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapal VOC: Dokpri
Kapal VOC: Dokpri

Perjalanan di museum berlanjut ke ruang berikut di mana ada sebuah gambar gubernur Jendral Hindia Belanda dan kutipan dari Max Havelaar: "Kepada Anda saya  bertanya  dengan penuh keyakinan: Apakah kerajaan  Anda ingin membuat lebih dari tiga puluh juta rakyat di Hindia Timur ditindas dan dihisab atas nama Anda?"

Gub Jendral: Dokpri
Gub Jendral: Dokpri

Pada gambar lain juga ada hirarki pemerintahan pada zaman itu dimana gubernur jendral adalah yang tertinggi dan kemudian bercabang dua yaitu jalur Belanda dan kaum bangsawan :  pada jalur  Belanda ini ada pangkat Residen, Asisten Residen, Controller dan  Asisten Controller sementara pada jalur lokal ada pangkat Bupati ,Patih , Wedana dan Asisten Wedana.

Selama berada di museum ini, saya seakan-akan  terlempar ke masa lalu, dari satu ruang ke ruang lain dan melihat kembali masa lampau  dari kacamata masa kini.

Max Havelaar: Dokpri
Max Havelaar: Dokpri

Pada sebuah rak, dipajang berbagai edisi buku Max Havelaar baik dalam bahasa Indonesia dan ada juga yang dalam bahasa Belanda.  Buku ini bisa kita buka, baca dan simak asalkan tidak dibawa pulang.

Di dalam ruangan lain, terdapat berbagai kutipan pendapat tokoh seperti RA Kartini, Pramoedya Ananta Toer dan bahkan sosok  perintis kemerdekaan Filipina,Jose Rizal yang terkenal dengan karyanya Noli me Tangere dan El Filibusteresmo.

Namun yang paling mengesankan adalah ujaran Achmad Subardjo, tokoh perintis kemerdekaan yang pernah menjadi Perdana Menteri:

"Max  Havelaar menyentuh lubuk  hatiku,  Aku turut merasakan ketidakadilan terhadap rakyat yang dilakukan penguasa -penguasa dari bangsanya sendiri dan Tuan-tuan besar Belanda"

Pemberontakan Petani Banten 1888: Dokpri
Pemberontakan Petani Banten 1888: Dokpri

Di ruangan lain, tersedia lintasan sejarah yang berhubungan dengan Lebak dan Rangkasbitung, terutama mengenai perjuangan melawan Belanda.  Misalnya saja Haji Wakhia pada 1854 dan juga Nyimas Gamparan pada 1829 -1830.  Namun yang paling terkenal adalah pemberontakan Petani di Banten pada 1888. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun