Pertanyaan kedua datang dari salah satu pegawai PKH Kecamatan Tempuran, meski sudah terbangun jarak-jarak tertentu tapi kenapa mayoritas tetap orang yang renta dan mempunyai riwayat penyakit yang memliki resiko terbesar?
Dokter menjawab bahwasanya virus itu sendiri memiliki karakter, khusus Corona. Memang lebih memiliki kecenderungan kepada yang tua. Dan yang perlu dipahami menurut Dokter adalah tubuh kita tidak selemah yang kita pikirkan. Dengan catatan tentu saja tidak sembrono.
Dan pertanyaan terkahir datang dari pembawa acara, kaitannya dengan tema Goa Virtual, bagaimana menurut Dokter melakukan uzlah yang tepat? "Jadilah dirimu sendiri!" kalimat pertama dari beliau.Â
Terkait dengan caranya pasti berbeda beda karena setiap orang memiliki kecenderungan otentitas atau fadhilahnya masing-masing. Yang perlu ditegaskan hanyalah memahami perbedaan, supaya tidak bias dalam menerima informasi dan justru pada akhirnya hanya membebani diri sendiri.
Tidak terasa komunikasi virtual lewat media sosial ini sudah menghabiskan banyak waktu hingga sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Sebelum diakhiri beliau mengutarakan pendapatnya bahwa yang bisa kita lakukan adalah terus sinau bareng setiap waktu.Â
Meski dalam rentang jarak tertentu, akan tetapi sinau bareng sejatinya adalah satu ruang, bahkan satu rumah jika dimaknai secara luas. Dengan adanya berkah ataupun rahmat Allah melalui peristiwa Covid-19, semoga akan menjadi sarana menambah kedewasaan dan tantangan tersendiri dalam mencari ilmu, khususnya ketika dipaksa belajar dari rumah sendiri atau goa-goa virtualnya.