wahai Puan Prasangka
sampai kapan engkau akan terus menyembunyikanku, memenjarakan rindu
yang tercinta akan selalu terilhat indah bagi sang pencinta
karena tidak setiap keindahan akan selalu dicintai
wahai Puan Prasangka
sampai kapan engkau terus memberi pilihan, mengumbar benci
antara guci tanah berisi emas atau guci emas berisi tanah
kalau aku tidak akan berada di kedua wilayahmu itu
wahai Puan Prasangka
sampai kapanpun aku hanya akan terdiam, memelihara kebodohan
memahami setiap rasa yang sering mereka sebut kebenaran
di antara rintihan para pemuja keindahan
26-Jun-18
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!