Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Puan Prasangka

10 Juni 2019   16:04 Diperbarui: 10 Juni 2019   16:07 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wahai Puan Prasangka

sampai kapan engkau akan terus menyembunyikanku, memenjarakan rindu

yang tercinta akan selalu terilhat indah bagi sang pencinta

karena tidak setiap keindahan akan selalu dicintai

wahai Puan Prasangka

sampai kapan engkau terus memberi pilihan, mengumbar benci

antara guci tanah berisi emas atau guci emas berisi tanah

kalau aku tidak akan berada di kedua wilayahmu itu

wahai Puan Prasangka

sampai kapanpun aku hanya akan terdiam, memelihara kebodohan

memahami setiap rasa yang sering mereka sebut kebenaran

di antara rintihan para pemuja keindahan

26-Jun-18

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun