Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ubur-Ubur yang Mematikan Jiwa

11 Oktober 2025   07:01 Diperbarui: 11 Oktober 2025   05:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ubur-ubur yang mematikan jiwa (sumber gambar: Meta AI)

Dia menari di lautan pesona
Gerakannya meliuk memukau mata
Tubuhnya bening bagai cahaya
Namun di baliknya tersimpan bahaya

Sekali terpikat nadi bergetar
Akal pun hilang rasa terbakar
Senyumnya bagai secawan madu
Menjelma racun dalam setiap rayu

Dia pandai menyamarkan diri
Dalam tutur manis yang sulit dicari
Tampak suci seolah berperi
Padahal menyimpan duri dalam hati

Baca juga: Secercah Harapan

Ubur-ubur tampak memikat
Namun mematikan saat tersengat
Dia bermain dalam batas ilusi
Antara janji dan dan dusta yang rapi

Maka waspadalah pada pesonanya
Jangan terbuai oleh indah rupanya
Tak semua yang berkilau adalah permata
Bisa jadi racun yang mematikan jiwa

#Puiso solo ke-209
#Tulisan ke-146 di tahun 2025

Cibadak, 11 Oktober 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Hati yang Ikhlas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun