Kita pernah seiring melangkah bersama
Menyulam rindu dalam satu rasa
Namun restu tak datang dari semesta
Sehingga harus merelakan segalanya
Air mata jatuh menahan kepedihan
Rindu berbisik di balik kesunyian
Tapi ini takdir yang harus dijalani
Saatnya untuk menata hati kembali
Kini biarlah saling melupakan
Bukan karena ada kebencian
Tetapi cinta tak bisa dipaksakan
Banyak rintangan bila diteruskan
Berjalan ke depan tanpa menoleh lagi
Berusaha untuk memantaskan diri
Sebab yakin dengan ketetapan Ilahi
Yang tepat kan datang saatnya nanti
Ini adalah jalan yang terbaik
Melepaskan cinta dengan keikhlasan
Semoga bahagia datang kelak
Dengan restu dan ridha-Nya Tuhan
#Puisi solo ke-189
#Tulisan ke-126 di tahun 2025
Cibadak, 20 Agustus 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI