Kami melewati tangga untuk turun ke bawah, suasana di sini terlihat lebih ramai. Pedagang daging sudah mulai banyak, menjelang setiap Lebaran selalu ada tambahan penjual daging dibandingkan hari biasanya.
Saya langsung menuju pedagang daging ayam langganan dan membeli 1 kg bagian dada dengan harga Rp 36.000,00 per kilonya. Biasanya harga akan naik beberapa hari lagi menjelang Lebaran. Â
Saat membayar, saya diberi bungkusan oleh pedagang tersebut. Ketika sampai di rumah saya lihat isinya berupa kerudung. Setiap tahun pedagang tersebut suka memberi THR kepada pelanggannya, terkadang berupa payung, sirup atau kerudung.
Selanjutnya kami menuju pedagang sayuran langganan, di sini hanya ada beberapa orang pembeli. Saya belanja sayuran dan bumbu dapur, untuk bumbu dapur saya membeli lebih banyak dari biasanya karena akan digunakan untuk memasak hidangan Idulfitri nanti.
Hal ini disebabkan saya malas untuk ke pasar lagi, karena beberapa hari ke depan di pasar akan padat dengan pengunjung dari mana-mana. Bahkan tahun kemarin sampai desak-desakan karena belanjanya dilakukan sehari sebelum Lebaran.
Apabila keadaannya seperti ini harus lebih berhati-hati dengan barang bawaan terutama dompet agar belanja tetap aman dan nyaman.
Kami pun segera ke luar menuju pedagang buah yang ada di pojok depan pasar, di sini saya membeli jeruk dan buah naga. Setelah itu kami langsung naik angkot yang sedang ngetem. Walaupun hanya 3 orang penumpang, angkot pun langsung berangkat.
Kemacetan di depan pasar masih terjadi tetapi hanya satu arah saja, sedangkan menuju arah pulang jalanan lancar. Hanya 10 menit perjalanan, kami sudah sampai kembali di rumah.
Selengkapnya suasana Pasar Cibadak pada hari Selasa kemarin bisa dilihat dalam video reportase yang saya buat di reel Instgram berikut ini: