Mohon tunggu...
Tasya Alivia
Tasya Alivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - communications student

i am student in Islamic State University of Sunan Kalijaga Yogyakarta. i have a lot of hobbies, which is i love to journaling, scrapbooking, embroidery, crochet, and painting! oh, and i'm interest too in Formula 1 Grand Prix!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Introvert Vs ASPD (Antisocial Personality Disorder)

12 Maret 2023   02:57 Diperbarui: 12 Maret 2023   05:59 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Kondisi perasaan antisosial dan introvert

Berdasarkan hasil studi, introvert dinilai lebih memungkinkan untuk didiagnosis depresi. Mengapa tingkat kebahagiaan seorang introvert tidak menunjukkan tingkat yang baik? Bisa jadi hal ini disebabkan introvert yang mampu untuk menilai kebahagiaan mereka sendiri. Introvert sangat menghargai persahabatan yang lebih berkualitas dan stabilitas emosi yang cukup baik, untuk itu sangat sulit untuk memperoleh tingkat kepuasan yang tinggi sepanjang waktu.

Sedangkan, seseorang dengan perilaku anti sosial, mereka lebih sering mengalami perasaan yang negatif ketimbang positif. Studi menunjukkan jika orang yang mengalami ASPD (Antisocial Personality Disorder) atau gangguan kepribadian antisosial mampu mengalami kemarahan yang terus menerus, tapi tidak dapat mengalami ketidakpuasan dan ketakutan.

4. Introvert dan antisosial memiliki kepribadian yang jauh berbeda

Introvert sangat membutuhkan ketenangan untuk berkonsentrasi, Mereka cenderung refleksi dan sadar diri, meluangkan waktunya untuk bisa membuat keputusan yang tepat, juga merasa nyaman dengan kesendirian. Ketimbang berbicara dan melamun, introvert lebih suka menulis, juga menggunakan imajinasi mereka untuk menyelesaikan masalah.

Sedangkan, orang-orang dengan gangguan kepribadian antisosial itu tidak dapat didiagnosis saat mereka telah beranjak remaja atau dewasa. Akan tetapi, akan memungkinkan jika saat masa kanak-kanak mereka telah menunjukkan ciri-ciri ASPD ini. Menurut para peneliti, antisosial mungkin agresif secara fisik, sembrono dalam berperilaku, menyalahkan orang lain atas masalah mereka, memanipulasi orang lain, merusak properti, dan cenderung tidak merasa penyesalan atas tindakan menyakitkan yang dilakukannya.

5. Penyebab ASPD dan introvert

Setiap kepribadian seseorang merupakan suatu hal yang unik dari perilaku yang mengendalikan bagaimana seseorang itu dapat melihat, memahami, serta berhubungan dengan dunia di sekitar mereka. Kepribadian sendiri muncul selama masa kanak-kanak yang dibentuk dengan sedikit genetik dari orang tua mereka juga pengaruh lingkungannya.

Penyebab sebenarnya dari ASPD (Antisocial Personality Disorder) belum diketahui, tetapi faktor genetik mampu mempengaruhi seseorang terhadap gangguan ini. Selain itu, peristiwa kehidupan yang dialami seseorang juga dapat memicu gangguan kepribadian ini, karena selama otak berkembang, perubahan fungsi otak mungkin saja terjadi.

Para ilmuwan belum pasti menegaskan apakah introvert dan ekstrover memiliki penyebab. Akan tetapi, yang dipastikan oleh mereka adalah cara kerja otak dari dua kepribadian ini berbeda. Introvert memiliki lebih banyak aliran darah ke lobus frontal otak daripada ekstrover. Area otak ini memiliki fungsi untuk mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, emosi, hingga proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, dan lain-lain.

6. Hubungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun