Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Walau Sekedar Cari Angin Jangan Lupa Tolak Angin

14 Agustus 2018   18:34 Diperbarui: 14 Agustus 2018   21:07 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cari angin alias keluyuran adalah istilah yang dipakai orang Indonesia apabila sedang bosan dan memutuskan untuk pergi keluar rumah. Bisa dengan berjalan kaki atau juga mengendarai kendaraan. Bisa sendiri-sendiri atau rame-rame. Bisa deket bisa juga jauh.

Ngomongin masalah cari angin, belum lama ini kami keluyuran ke arah Cidahu Sukabumi sambil melihat-lihat camping ground Batu Tapak di kaki Gunung Salak. Demi menghindari jalur neraka Bogor-Sukabumi yang terkenal macet, kami memutuskan untuk lewat jalan alternatif via Batutulis Bogor.

Rute Batutulis - Cidahu Sukabumi
Rute Batutulis - Cidahu Sukabumi
Pilihan kami tidak salah. Pagi itu rute tersebut tidak begitu ramai sehingga kami menikmati perjalanan sambil sesekali mengudap cemilan.

Tapi sayang, kontur jalan yang menanjak dan berbelok-belok membuat salah seorang kawan (dia memohon dengan sangat namanya tak disebutkan) merasa mual dan pusing. Kami jelas merasa heran melihat kondisinya.

Dia seharusnya sudah terbiasa dengan perjalanan semacam ini. Karena sering melakukan touring bersama komunitas mobil yang diikutinya.

Selidik punya selidik, dia mengaku telat makan malam sebelumnya dan juga tidur agak larut. Alhasil dia merasa tubuhnya kurang fit pagi itu. 

Lebih setengah perjalanan, kondisi jalan mulai berubah. Selain sempit, permukaan jalan pun kerap tidak rata. Dibeberapa titik kami bahkan harus bergantian dengan kendaraan lain untuk bisa melanjutkan perjalanan.

Facebook.com/rosalynn.pasaribu
Facebook.com/rosalynn.pasaribu
Ada satu momen dimana kami terpaksa harus memundurkan mobil karena berpapasan dengan colt diesel yang sedang menanjak. Alhasil kami mengalah dan mencari tanah kosong untuk parkir. 

Pada saat kami parkir itulah "dia yang tidak mau disebut namanya" memilih turun dan mengeluarkan isi lambungnya. Untungnya Cidahu yang kami tuju jaraknya sudah tak begitu jauh.

Foto Spot di Camping Ground Batu Tapak Cidahu
Foto Spot di Camping Ground Batu Tapak Cidahu
Sesampainya di lokasi, kami berkeliling di kawasan Camping Ground Batu Tapak Cidahu. Jeprat..jepret.. beberapa momenpun berhasil kami abadikan.

Setelah istirahat, makan dan sholat kami memutuskan untuk pulang. Demi "dia yang tidak mau disebut namanya" dengan sangat terpaksa kami memilih jalur arteri sebagai rute pulang. 

***

Kami semua menikmati momen cari angin yang kami lakukan di Cidahu. Cuma ada satu hal yang mengganjal dan sangat disayangkan: kami semua lupa membawa Tolak Angin. 

Tolak Angin adalah Obat Herbal Tersandar yang menjadi andalan banyak orang ketika sedang dalam perjalanan. Obat Herbal inilah yang kami semua tanyakan ketika "dia yang tidak mau disebut namanya" mengaku merasa mual dan pusing. 

Sepertinya kami semua punya pikiran yang sama. Karena perjalanannya tidak jauh tak sempat terpikir oleh kami untuk membawa segepok Tolak Angin. 

Padahal biasanya Tolak Angin menjadi bekal wajib jika menempuh perjalanan jauh.

Selain untuk masuk angin, Tolak Angin juga berkhasiat untuk mengatasi sakit perut, mual dan muntah-muntah, meredakan batuk, tenggorokan gatal dan kering, serta mencegah pusing dan mabuk perjalanan. Karena khasiat dan statusnya sebagai Obat Herbal Terstansar, Tolak Angin kerap diandalkan.

Merujuk pada Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor : HK.00.05.41.1384 Tentang Kriteria Dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar Dan Fitofarmaka - yang dimaksud dengan Obat Herbal Terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi.

Saat ini Tolak Angin merupakan satu-satunya obat masuk angin yang mendapat sertifikat Obat Herbal Terstandar dari BPOM RI. Jadi cukup beralasan jika tagline iklannya "Orang Pintar Minum Tolak Angin."

Herbal yang terkandung dalam Tolak Angin adalah daun mint, jahe, madu, adas, dan daun cengkeh. Kombinasi herbal-herbal tersebut sudah diformulasikan sejak tahun 1930 oleh Ibu Rachmat Sulistyo. Sampai sekarang resepnya tetap sama.

Tolakangin.co.id
Tolakangin.co.id
Inilah khasiat masing-masing herbal yang menjadi komposisi Tolak Angin:
  • Mengutip Kumparan, daun mint memiliki 7 manfaat utama yakni (1) meningkatkan kekebalan tubuh, (2) melancarkan proses pencernaan (3) membantu meredakan sakit kepala dan mual, (4) meredakan nyeri otot (5) menurunkan berat badan (6) menurunkan risiko kanker, dan (7) meningkatkan kesehatan mata.
  • Jahe dikenal sebagai salah satu herbal andalan. Jahe diantaranya berkhasiat untuk mengurangi gangguan pencernaan, menyembuhkan mabuk, mengurangi peradangan dan nyeri, dan meningkatkan kekebalan tubuh (Tempo).
  • Mengutip berbagai sumber madu memiliki khasiat sebagai obat batuk alami, kaya akan antioksidan, membersihkan lendir atau cairan di saluran pernapasan, dan meringankan pernapasan di area bronkitis.
  • Adas biasanya digunakan sebagai campuran bumbu masak. Sebagai herbal adas berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah , menambah nafsu makan, serta mengobati gangguan lambung (Bumiherbal).
  • Daun cengkeh memiliki manfaat untuk menyembuhkan infeksi pernafasan, enyembuhkan sakit kepala, meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan imun tubuh, mengobati batuk (Manfaat)

Berbagai macam produk Tolak Angin tersedia di pasaran. Tolak Angin bebas gula, Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak, Permen Tolak Angin, dan Permen Tolak Angin Bebas Gula.

Dengan aneka ragam produk tersebut penderita diabetes dan juga anak-anak tetap bisa mengkonsumsi Tolak Angin.

Tersedia juga Tolak Angin Care minyak angin aromatherapy berbentuk roll on dengan aroma yang menyegarkan. Roll on ini mengandung zat aktif berupa minyak jahe dan minyak pepermint.

***

Itulah cerita tentang aktivitas cari angin yang kami lakukan di daerah Cidahu Sukabumi. Patut menjadi catatan, walau sekedar cari angin penting juga memastikan kondisi badan dalam keadaan fit. Cukup makan, cukup istirahat, dan jangan lupa Tolak Angin.

Walau sekedar cari angin jangan lupa Tolak Angin (tasbul).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun