Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menikmati Kemah Keluarga Tanpa Khawatir Pegal

5 Januari 2018   17:06 Diperbarui: 24 Januari 2018   05:36 3413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemah Keluarga (Foto: Dokpri - 31/12/2017)

JUARA 3 Blog Competition Jalan Asik Geliga

***

Mengisi liburan akhir tahun 2017 kemarin, kami sekeluarga mengikuti acara kemah keluarga yang diadakan oleh Komunitas Kemah Keluarga Indonesia. Ini adalah untuk kesekian kalinya kami sekeluarga memilih traveling dan menginap di alam bebas. Pondok Halimun Sukabumi, Bukit Golf Cibodas, Ranca Upas  Ciwidey Bandung, Capolaga Subang, Natural Hills Bandung, Pantai Tanjung Lesung Banten, dan terakhir  Kampong Kemping di Sentul Bogor adalah lokasi-lokasi yang pernah kami "kemahi".

Kali pertama kemah (foto: dokpri - 2014)
Kali pertama kemah (foto: dokpri - 2014)
Ketika pertama kali mengajak anak-anak kemah pada 2014 lalu, sebenarnya ada perasaan khawatir seandainya mereka tidak menyukainya. Maklum saja anak zaman sekarang yang sudah terbiasa dengan kenyamanan dan kemudahan. Jalan-jalan ke mall, nonton bioskop, makan di restoran, asyik sendiri dengan gawai dan konsol gim adalah kebiasan mereka ketika mengisi hari libur. Sementara di lokasi kemah kenyamanan dan kemudahan semacam itu hampir pasti tidak ada.


Bergabung dengan salah satu komunitas kemah keluarga adalah cara terbaik untuk memperkenalkan suasana kemah kepada anak-anak. Dengan kemah bersama-sama, suasana kemah menjadi tidak sepi dan tidak membosankan. Terlebih lagi jika panitia mengadakan kegiatan yang melibatkan anak maupun orang tua. Suasana akan terasa lebih cair dan meriah. Saat ini sudah terbentuk berbagai komunitas kemah keluarga sehingga memberikan alternatif pilihan. 

Berbeda dengan glamour camping atau glamping dimana perlengkapan kemah dan keperluan lain disiapkan pengelola, kemah bersama komunitas mengharuskan kita untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan kemah sendiri. Meski panitia penyelenggara kadang menyediakan tenda dan perlengkapan kemah untuk disewa, tetap saja barang perintilan banyak yang dibawa peserta.


Perbekalan kemah memenuhi mobil, termasuk bantal guing (foto: dokpri)
Perbekalan kemah memenuhi mobil, termasuk bantal guing (foto: dokpri)
Oleh karena itu biasanya barang bawaan peserta kemah keluarga terbilang banyak. Bukan hanya perlengkapan kemah, Anak-anak juga kerap membawa serta bantal-guling dan boneka kesayangannya. Dan tidak sedikit pula ibu-ibu yang membawa bed cover. 

Orang tua tentu ingin memberikan kenyamanan kepada anak-anak dan berharaap meninggalkan kesan yang menyenangkan saat berkemah. Tak heran banyak orang tua yang rela mengeluarkan biaya lebih untuk membeli perlengkapan kemah tambahan seperti kursi lipat, kasur angin, hammock, kursi angin, dsb.

Melihat itu semua, cukup beralasan jika banyak orang yang beranggapan berkemah itu terkesan merepotkan dan melelahkan. 

Tapi kami menyikapinya dengan cara berbeda. Kami sekeluarga menikmati setiap momen berkemah yang kami lakukan. Buktinya kami selalu mengulanginya lagi dan lagi. 

Tidak hanya bagi kami. Testimoni positif juga diberikan oleh banyak orang tua yang membawa anak-anaknya mengikuti kemah keluarga. Karena terbukti banyak manfaat didapat saat berkemah.

Kerja sama mendirikan tenda (foto: Dokpri)
Kerja sama mendirikan tenda (foto: Dokpri)

Pembelajaran Life Skills

Ada banyak hal yang bisa diajarkan kepada anak-anak pada saat kemah keluarga. Terutama hal-hal yang berkaitan dengan life skills atau keterampilan hidup. Anak-anak diajarkan untuk memiliki kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif yang membuat mereka kelak dapat menyelesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif.

Kegiatan mendirikan dan melipat tenda adalah salah satu contoh melakukan kerja sama. Kegiatan ini juga mengajarkan semangat solidaritas layaknya peribahasa: Berat sama di jinjing, ringan sama dipikul.

Belajar Bersosialisasi Saat Berkemah (foto: dokpri -2016)
Belajar Bersosialisasi Saat Berkemah (foto: dokpri -2016)
Berkemah juga merupakan sarana bersosialisasi bagi anak-anak. Mereka dipertemukan dengan teman-teman barunya melalui berbagai kegiatan bersama yang difasilitasi panitia. Tak jarang pertemanan mereka berlanjut di event kemah berikutnya.

Antri di kamar mandi adalah pemandangan khas kemah keluarga saat pagi dan sore hari. Menghargai yang datang duluan dan bersabar adalah pelajaran yang bisa didapat dari antri.

Pembagian Tugas (Foto: Dokpri)
Pembagian Tugas (Foto: Dokpri)
Kemah keluarga bisa juga menjadi sarana belajar tentang pembagian tugas dan tanggung jawab. Masing-masing anggota keluarga dituntut untuk menjalankan tugas yang telah diembannya masing-masing dengan baik.

Belajar masak sendiri (Foto: dokpri)
Belajar masak sendiri (Foto: dokpri)
Jika dirumah biasa mengandalkan ART untuk sekedar memasak mie instan, di kemah keluarga anak-anak yang dianggap sudah cakap dituntut untuk bisa memasak sendiri mie instan kesukaanya. 

Berkemah salah satu cara menciptakan Quality Time bersama keluarga (Foto: Dokpri)
Berkemah salah satu cara menciptakan Quality Time bersama keluarga (Foto: Dokpri)
Menciptakan quality time bersama keluarga. Melalui serangkaian aktivitas bersama, kedekatan hubungan antara masing-masing anggota keluarga diharapkan menjadi semakin erat dan harmonis. 

***

Menyiasati Pegal Saat Berkemah

Pegal memang menjadi momok yang tidak bisa dihindari saat berkemah. Jika pegal membekap, keseruan berkemah jadi berkurang. Jangankan mengikuti kegiatan tracking ke air terjuan, megikuti kegiatan di lokasi pun jadi malas. 

Tapi kami memilih untuk tidak menyerah. Segudang manfaat dan momen-momen seru berkemah lebih pantas untuk dinikmati daripada menyerah pasrah dibekap pegal. Untuk itu kami menyusun siasat agar bebas pegal saat berkemah: mempersiapkan perlengkapan yang memadai, menghemat tenaga, berbekal makanan instan, dan menggunakan pereda nyeri otot untuk mengusir pegal.

Beberapa Perlengkapan Kemah Termasuk P3K (Foto: Dokpri)
Beberapa Perlengkapan Kemah Termasuk P3K (Foto: Dokpri)
Perlengkapan yang Memadai

Mempersiapkan perlengkapan yang memadai sangat penting untuk kemah keluarga. Mengabaikan hal ini akan merepotkan dan menghabiskan banyak tenaga jika terjadi hujan atau angin. Berikut adalah beberapa perlengkapan yang biasa kami siapkan agar kemah menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

  • Tenda berkapasitas 6 orang. Meskipun kami berempat, dengan ukuran tenda lebih besar akan memudahkan dalam pengaturan barang dan memberikan kenyamanan saat beristirahat.
  • Menggunakan Flysheet tambahan untuk membuat teras, dapur dan juga untuk mengantisipasi agar tenda tidak bocor jika turun hujan. 
  • Mempersiapkan tiang flysheet, pasak, dan tali (kami memilih tali rafia gulung agar ekonomis). Ketiganya sangat diperlukan untuk mendirikan tenda secara baik dan benar terutama mengantisipasi hujan da angin. 
  • Membawa kasur angin, matras dan Sleeping bag agar istirahat lebih nyaman.
  • Membawa jaket dan kaus kaki. Sangat diperlukan untuk mengusir dingin.
  • Perlengkapan memasak dan perlengkapan makan
  • Peralatan penerangan
  • Golok, pisau, dan gunting.
  • Perlengkapan mandi
  • Jas hujan.
  • Plastik sampah.
  • Sabun dan sponge cuci piring.
  • Membawa medical kit. Kami biasa membawa minyak kayu putih, obat gosok nyeri otot, pereda nyeri (paracetamol), plaster luka, kain kasa, obat luka, dan obat pribadi lainnya.

Meskipun penyelenggara biasanya menyewakan tenda dan perlengkapan lain, membawa tenda dan perlengkapan sendiri jelas merupakan pilihan terbaik. Karena kita bisa memastikan sendiri kualitas perlengkapan yang kita bawa. 

Sebelum memasukan perengkapan dan perbekalan ke kendaraan, kami biasakan untuk memeriksa daftar barang untuk memastikan seluruh perbekalan sudah siap. Hal ini untuk menghindari kerepotan yang mungkin terjadi jika barang tidak memadai atau tertinggal.

Berbekal Makanan Instan

Membawa makan instan seperti mie instan, bakso, roti tawar, burger crispy, kentang goreng, omelet telur, sosis, nuget, mix vegetable frozen, cereal instan, adalah pilihan terbaik agar cepat dan mudah dalam penyajian.

Kawan, menanak nasi dengan nesting ternyata mudah lho. Kami biasa menyantap nasi goreng saat santap malam. Tentu menggunakan bumbu instan dan nasi hasil menanak menggunakan nesting.

Menghemat Tenaga

Berikut adalah beberapa hal yang kami lakukan untuk menghemat tenaga saat kemah keluarga. Tujuannya tiada lain untuk menyiasati supaya jangan terlalu pegal.

  • Memastikan seluruh anggota keluarga dalam kondisi fit sebelum berangkat kemah supaya semuanya bisa diajak bekerja sama.
  • Berusaha datang lebih awal untuk mendapatkan lokasi tenda yang terbaik dan juga terdekat dengan kendaraan. Proses bongkar muat menjadi lebih mudah dan menghemat tenaga.
  • Melibatkan seluruh anggota keluarga untuk mengangkut barang-barang.
  • Meminta bantuan penduduk lokal atau penjaga lokasi kemah untuk membantu mengangkut barang-barang dengan imbalan yang wajar.

Untuk mendapatkan posisi tenda terbaik agar hemat tenaga, tidak jarang peserta kemah keluarga memilih datang pada malam hari. 

Mengangkut barang-barang dari mobil ke tenda (foto: dokpri)
Mengangkut barang-barang dari mobil ke tenda (foto: dokpri)
Membebaskan Diri Dari Pegal

Setelah tenda berdiri dan mengangkut barang, saya dan anak-anak kerap mengeluhkan rasa pegal terutama di otot lengan dan betis. Terlebih anak perempuan saya yang sehari-hari memang punya keluhan sakit sendi. Jika pegal datang, berarti saatnya beristirahat sambil menikmati minuman atau snack sambil mengolesi otot yang pegal dengan obat pereda nyeri.

Tracking ke air terjun Capolaga, meski pegal tapi seru (Foto: Dokpri - 2016)
Tracking ke air terjun Capolaga, meski pegal tapi seru (Foto: Dokpri - 2016)
Rasa pegal juga kerap menghampiri selepas kita melakukan tracking ke air terjun. Capolaga, Cibodas, Natural Hills adalah tempat-tempat kemah yang memiliki rute tracking ke air terjun.

Jika dibandingkan dengan serunya momen-momen yang bisa dinikmati saat berkemah, rasa pegal jelas tak sebanding. Apalagi jika sudah mempersiapkan obat pereda nyeri otot. Dengannya, rasa pegal atau sakit otot bisa dikurangi sehingga tidak menggangu aktivitas berkemah.

Otot betis, salah satu yang mudah terserang pegal (foto: dokpri)
Otot betis, salah satu yang mudah terserang pegal (foto: dokpri)
Pegal atau nyeri otot sesungguhnya merupakan alarm tubuh sebagai pertanda bahwa otot perlu istirahat. Inilah yang biasa kami lakukan bila otot mulai terasa pegal atau sakit saat berkemah:
  • Istirahat. Berhenti melakukan semua aktivitas fisik yang berat untuk menghindari kemungkinan sakit lebih parah.
  • Melakukan peregangan.
  • Memijat secara perlahan pada bagian otot yang sakit. 
  • Mengkonsumsi buah dan susu. Karena keduanya bisa mengurangi pegal dari dalam tubuh karena nutrisinya bisa menetralisir asam laktat sebagai biang keladi rasa pegal. Istirahat sambil makan buah kan sedap banget kelihatannya. Tul nggak?
  • Mengoleskan obat gosok pereda nyeri seperti Balsem Geliga atau Geliga Krim pada bagaian otot yang sakit sambil melakukan pemijatan ringan. Setiap 1 g Geliga Krim mengandung Menthol (160 mg) dan Methyl Salicylate (140 mg) sebagai pereda nyeri. 
  • Mencuci tangan dan memastikan untuk tidak menyentuh mata dan organ vital setelah selesai.

dr. Kartika Mayasari dalam artikelnya yang berjudul Manfaat Mentol dalam Mengurangi Nyeri Sendi (klikdokter.com, 25/7/16) mengatakan bahwa ketika menggunakan krim penghilang rasa nyeri yang mengandung mentol, mentol akan memberikan sensasi dingin yang dapat mengalihkan rasa nyeri. Mentol juga bersifat analgesik alami (pereda nyeri) bila digunakan dalam bentuk losion, gel, atau krim.

Masih menurut dr Kartika, fungsi mentol lainnya adalah ketika mengoleskannya pada otot-otot yang nyeri, dapat memicu vasodilatasi yakni melebarkan pembuluh darah di area nyeri meningkatkan aliran darah, serta mengurangi fungsi sawar kulit.

Sedangkan Methyl Salicylate adalah obat golongan analgesik yang berfungsi untuk membantu mengatasi rasa sakit dan nyeri ringan pada otot atau persendian.

Geliga Krim tidak hanya digunakan pada saat otot sudah terasa sakit atau pegal, tapi juga bisa digunakan sebelum kita angkat junjung barang. Mengoleskan Geliga Krim pada otot tertentu berguna untuk kontraksi dini pada otot sehingga otot akan lebih siap untuk beraktivitas. 

Sebelum menggunakan Geliga Krim penting membaca Cara Pemakain, Peringatan & Perhatian dan Informasi lain yang tertera pada kemasan. 

Geliga merai TOP BRAND AWARD 2017 (foto: geligakrim.com)
Geliga merai TOP BRAND AWARD 2017 (foto: geligakrim.com)
Top Brand 2017

Tingginya tingkat kepercayaan masyarat Indonesia kepada GELIGA sebagai obat gosok pereda nyeri otot membuat Balsem Geliga dan Geliga Krim menyabet penghargaan sebagai Top Brand 2017. 

Tidak salah jika kami memilih Geliga Krim untuk mengatasi pegal dan nyeri otot saat berkemah.

***

Demikianlah gambaran cara kami menikmati kemah keluarga tanpa khawatir pegal. Semoga bermanfaat dan menginspirasi (tasbul).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun