Mohon tunggu...
tarisafitriana
tarisafitriana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

"Don't write your life in words, write in action."-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Periode Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Anak Remaja

22 Oktober 2019   19:20 Diperbarui: 23 Oktober 2019   07:25 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang dengan pengetahuan ini, apa yang dapat kita harapkan dari pihak remaja?
1.  Hendaknya para remaja mengusahakan belajar, belajar dengan tekun, agar selekas mungkin
    dapat menyelesaikan studi dan ikut serta dalam pemangunan bangsa dan Negara.
2.  Para remaja mempunyai hobi. Hobi tidak perlu mahal. Yang pentimg hobi itu cukup
    mengasyikkan.
3.   Dapat mengerti dan memahami, bahwa tuntutan mereka akan pengertian, pengakuan, dan
     penghargaan dari orang tua harus diimbangi dengan kewajiban dan tanggung jawab terhadap
     orang tua dan masyarakat.
4.   Hendaknya para remaja memahami, bahwa ada hak, ada kewajiban; ada hak istimewa, ada
     tanggung jawab atau utang budi; ada kebebasan dan tanggung jawab.
5.   Remaja hendaknya berusaha mengerti "keadaan" orang tua masing-masing.
6.  Hendaknya para remaja menyadari bahaya narkotika dan menjauhkan diri dari ajakan-ajakan
     teman yang dapat menyesatkan hidup.

 

     Seorang anak tidak bisa lepas dari tangan orang tua, karena mereka masih kesulitan dalam mengendalikan dirinya seperti emosional, dan pada usia remaja anak memiliki kecenderungan untuk memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Banyak anak pada usia tersebut terjerumus ke jalan yang salah, bisa kita lihat sekarang banyak anak SMP sudah merokok, mabuk-mabukan , dan bahkan ada yang sampai terjerumus memakai narkoba,  bukan hanya anak SMP saja, anak SD saja sudah ada yang mengedarkan narkoba. Pada usia tersebut remaja sangat mudah terpengaruh, mereka dengan mudah dipengaruhi karena mereka tidak bisa mengendalikan emosi dari dirinya. Mereka yang terjerumus ke jalan salah, jika di Tanya kenapa melakukan itu rata-rata pasti menjawab saya di ajak, ikut-ikutan, dan pengen tahu saja, Lalu bagaimana peranan orang tua agar anak-anak dapat menjadi counter part dalam soal pendidikan mereka?

 

   Sebagai orang tua hendaknya berusaha mendidik, memberikan kasih sayang, agar apa yang merupakan kewajiban anak dan tuntutan sebagai orang tua mereka kenal dan laksanakan, sesuai dengan kemampuan mereka dan kemampuan orang tua. Jika hal ini dapat dikerjakan, saya kira konflik dan frustasi pada kedua belah pihak dapat dihindarkan atau paling sedikit diselesaikan secara baik-baik tanpa adanya kekerasan terhadap anak.

 


 

                                                                          DAFTAR PUSTAKA

 

Monks, Knoers, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 1985

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun