Mohon tunggu...
Tarisa Aulia
Tarisa Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Seorang Mahasiswa Fisika Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penyalahgunaan Informasi di Media Sosial oleh Generasi Strawberry

28 Juni 2023   23:37 Diperbarui: 28 Juni 2023   23:43 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa kini penggunaan kata Strawberry Generation atau Generasi Strawberry semakin sering ditemukan di media sosial. Generasi ini direpresentasikan oleh buah strawberry yang memiliki bentuk yang cantik, unik, dengan rasa yang nikmat tetapi mudah sekali untuk dihancurkan. Generasi ini dikenal sebagai generasi yang memiliki banyak inovasi dan ide yang menarik, tetapi mudah sekali untuk hancur, utamanya disebabkan oleh kesehatan mental. Perubahan zaman mulai dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi salah satu faktor lahirnya generasi ini. 

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dirasakan pada saat ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan banyak wawasan dan pengetahuan melalui media sosial. Misalnya, wawasan mengenai kesehatan mental semakin mudah untuk diakses sehingga mulai lahir generasi yang mawas terhadap kesehatan mental. Hal ini menjadi sebuah kemajuan, sebab masyarakat Indonesia, khususnya generasi terdahulu masih buta terhadap kesehatan mental. Contohnya merupakan pola asuh yang keras perlahan mulai menghilang. 

Setiap orang tentunya ingin merasakan kesuksesan. Bagaimana cara untuk meraih kesuksesan tersebut? Tentunya dengan bekerja keras dan berani menghadapi setiap permasalahan yang ada. Tokoh sukses yang terkenal di dunia memiliki kisah jatuh bangun sehingga dapat berada di posisi sekarang. Kegagalan, cacian dari pihak luar, dan kesulitan mampu mereka hadapi dengan baik. Sayangnya, generasi strawberry ini menjadi sebuah fenomena kemunduran terhadap hal kerja keras. 

Sumber : pexels.com
Sumber : pexels.com

Segala bentuk kekerasan baik mental maupun fisik memang tidak dapat dibenarkan keberadaannya. Hal tersebut dapat menciptakan sebuah gangguan kesehatan mental hingga rasa trauma kepada korban yang mendapatkannya. Generasi strawberry menyalahartikan hal tersebut sehingga mereka menjadi mudah rapuh untuk meraih apa yang mereka inginkan. Tekanan di dalam pekerjaan menjadi hal yang biasa, mulai dari banyaknya tugas yang diberikan, adanya ekspektasi dari atasan, dan perilaku lingkungan sekitar yang berbeda-beda. Hal tersebut seharusnya mampu untuk dihadapi dengan baik, tetapi generasi strawberry akan menjadikan perilaku-perilaku buruk tersebut sebagai alasan untuk tidak lagi melakukan pekerjaannya. 

Contoh kecilnya merupakan seorang generasi muda yang dimarahi oleh atasannya sebab salah melakukan pekerjaannya. Dalam menghadapi hal tersebut, generasi muda seharusnya mengambil pelajaran dan menjadikannya sebagai bahan introspeksi diri sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama pada masa mendatang. Generasi strawberry justru akan menghadapi permasalahan tersebut sebagai bagian dari kejadian traumatis. 

Sumber : pexels.com
Sumber : pexels.com

Bukan hanya di lingkungan kerja, generasi strawberry juga kerap merasa kewalahan dengan kegiatan akademik hingga nonakademik di kampus. Misalnya, kesulitan untuk mengerjakan tugas hingga kurang memahami materi dari dosen sehingga merasa bahwa kegiatan di kampus sangat menyulitkan kehidupannya. Pada dasarnya di dalam kehidupan pasti terdapat masa buruk dan baik. Generasi strawberry cenderung hanya ingin merasakan kesuksesan secara instan tanpa ingin merasakan kehidupan yang pahit terlebih dahulu. 

Kurangnya rekreasi dan hiburan juga menjadi salah satu faktor mengapa generasi strawberry ini menjadi rapuh. Bersembunyi di balik istilah "healing" yang mengacu kepada kegiatan liburan yang tidak bisa mereka lakukan selama melakukan pekerjaannya. Sebenarnya, bukan mereka yang tidak mendapatkan hiburan pada masa kerjanya, hanya saja manajemen waktu yang mereka miliki masih kurang baik. Generasi muda dapat memanajemen waktu setiap harinya sehingga seluruh kebutuhannya dapat tercukupi. 

Informasi melalui media sosial pada saat kini sangat berharga dan dapat membuka banyak wawasan baru. Tetapi, generasi strawberry kerap menyalahartikan dari informasi-informasi yang mereka dapatkan. Akibatnya, mereka hanya menginginkan kehidupan bahagia tanpa merasakan kesulitan. Apa yang mereka inginkan harus didapatkan secara instan dan jika terdapat pengalaman buruk yang mereka alami mereka akan menyerah begitu saja. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun