Mohon tunggu...
Tarisa Adistia
Tarisa Adistia Mohon Tunggu... Novelis - Novelis | Mahasiswi Sastra Indonesia UNESA

Selamat datang di dimensi Kalpasastraku, platform estetika sastra, komik, film, dan buku bertemu kreativitas harmoni eksplorasi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengemas Kreativitas dalam Ketakutan: Telusuri Subgenre Horor dan Spesialisasinya (2)

6 Mei 2024   08:30 Diperbarui: 6 Mei 2024   09:24 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bing.AI: Karakter Horor

Ketakutan, ketegangan, dan kengerian telah menjadi komponen utama dalam dunia horor, memikat dan menggugah imajinasi para penikmatnya selama berabad-abad. Dari film-film ikonik hingga karya sastra yang mendebarkan, genre horor telah memperoleh popularitas yang tak terbantahkan dalam budaya populer.

 

Dalam artikel ini, kita akan memperdalam pemahaman kita tentang ragam subgenre horor yang mewarnai pengalaman mengerikan ini. Mulai dari horor body hingga horor crime yang mencekam, kita akan menjelajahi mengapa genre ini terus memikat dan menginspirasi penulis, sutradara, dan pembaca di seluruh dunia.

Siapkan diri Anda untuk menyelami dunia yang gelap dan misterius ini, sambil menggali latar belakang, perkembangan, dan popularitas yang telah menjadikan genre horor sebagai kekuatan tak terhindarkan dalam seni dan hiburan. Berikut uraian lanjutan ragam subgenre horor;

Horor Body:

Horor body adalah salah satu subgenre dalam genre horor yang fokus pada ketakutan terhadap perubahan fisik atau tubuh yang mengerikan. Jenis horor ini sering kali berkolaborasi dengan fiksi ilmiah dalam memanfaatkan motif-motif seperti mutasi, pembusukan, atau transformasi tubuh yang menakutkan untuk menciptakan suasana mencekam bagi penonton atau pembaca.

Spesialisasi yang ditawarkan oleh horor body meliputi penggambaran yang rinci dan visual dari perubahan fisik yang mengerikan, serta eksplorasi ketakutan akan kehilangan kendali atas tubuh sendiri. Dalam banyak kasus, horor body juga mengeksplorasi tema-tema seperti ketidakmampuan untuk mengenali atau menerima diri sendiri, perasaan terisolasi atau teralienasi dari tubuh, dan kecemasan tentang kematian atau ketidakmampuan untuk bertahan hidup.

Horor body menawarkan spesialisasi yang unik dalam menghadirkan ketakutan yang lebih konkret dan dekat dengan kenyataan fisik manusia. Dibandingkan dengan jenis horor lain yang lebih fokus pada ketakutan psikologis atau supranatural, horor body menawarkan pengalaman yang lebih langsung dan visceral tentang kengerian yang terjadi di dalam tubuh manusia.

Melalui representasi yang intens dan menjijikkan dari perubahan fisik yang mengerikan, horor body dapat mempengaruhi penonton atau pembaca secara fisik dan emosional, memperkuat sensasi ketakutan dan ketegangan yang dihasilkan. Dengan demikian, spesialisasi ini memberikan kontribusi yang berharga dalam memperkaya keragaman dan kompleksitas genre horor secara keseluruhan.

Horor Budaya:

Horor budaya adalah subgenre dalam genre horor yang menggunakan mitos, legenda, atau tradisi budaya tertentu sebagai latar belakang untuk cerita-ceritanya.

Spesialisasi yang ditawarkan oleh horor budaya meliputi pemahaman dan penelusuran akan elemen-elemen budaya khusus yang dijadikan fokus dalam cerita, seperti kepercayaan, ritual, atau makhluk mitologis yang khas bagi suatu budaya.

Dalam horor budaya, cerita-cerita sering kali meresap dengan nuansa dan rincian budaya yang khas, baik itu dalam pengaturan tempat, kostum, adat istiadat, atau bahasa yang digunakan. Spesialisasi ini memungkinkan penulis atau pembuat film untuk mengeksplorasi kekayaan dan kedalaman budaya suatu masyarakat, sambil menciptakan ketegangan dan kengerian yang berasal dari aspek-aspek khusus dalam budaya tersebut. Hal ini juga dapat menghasilkan pengalaman yang lebih autentik bagi penonton atau pembaca yang berasal dari budaya tersebut atau yang tertarik untuk mempelajari budaya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun