Mohon tunggu...
HMJ Tadris Matematika UINMLG
HMJ Tadris Matematika UINMLG Mohon Tunggu... Guru - HMJ Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

https://tadrismatematika-uinmalang.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apakah Ini Permintaan Terakhir?

25 Oktober 2020   09:00 Diperbarui: 25 Oktober 2020   09:08 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan karena memang besok adalah jadwal operasinya mereka membiarkan Kia berbaring diranjang dan Dewi sedang duduk disampingnya untuk menjaganya. Sementara semua anggota keluarga Kia sedang sholat berjamaah di mushola rumah sakit bersama Ilham, pak Rozi juga Raffi dan Billa yang tadi setelah perlombaan langsung mendampingi Kia ke rumah sakit. 

Semua yang ada di sana masing masing berdoa untuk kesembuhan Kia. Keesokannya adalah hari dimana operasi akan dilangsungkan wajah semua yang ada disana nampak tegang. Waktu berjam jam telah dihabiskan untuk operasi. Setelah beberapa jam akhirnya operasi telah selesai. Dokter keluar dari ruangan dan meminta orang tua Kia mengikutinya ke ruangannya. 

Dokterpun mulai bicara, “Kami telah mengeluarkan tumor yang ada di kepala pasien. Namun seperti yang saya bilang sebelumnya, Adzkia sepertinya tidak bisa sembuh total. Mungkin setelah operasi ini akan ada gejala gejala pada dirinya. Dan mungkin bisa kami katakan hidupnya tidak akan lama. Mungkin ini bisa lebih lama daripada sebelum operasi. Kita bisa melakukan rehabilitasi pasca operasi padanya”. Mendengar hal itu tentu saja membuat orang tua Kia mengeluarkan air mata.

Setelah kembali dari ruang dokter Bunda menuju kamar Kia dengan beberapa tetes air mata. Memandangi anak gadisnya yang malang itu. Beberapa hari kemudian akhirnya Kia sadarkan diri, dengan keadaan lemas ia duduk bersadar dan disuapi makan siang oleh sang bunda. Tiba tiba ayah datang masuk ke kamar Kia dengan mengatakan, “Kia sayang coba tebak siapa yang datang”. Ternyata Ilham dan Dewi, namun kedatangannya selain menjenguk Kia adalah memberinya hadiah.

Ilham meletakkan laptop yang ia bawa ke depan Kia dan mencoba menghidupkannya, diikuti Dewi yang menancapkan flashdisk pada laptop itu, dan mulai membuka file yang ada disana. 

Ternyata satu per satu muncul video ucapan penyemangat untuk Kia dari teman teman, bahkan dari gurunya dan kepala sekolah. Dan bukan hanya dari SMA, teman teman dan guru SMP nya pun ikut serta di dalam video itu. Kia mulai meneteskan air mata dan tersenyum tanpa mengucapkan kata apapun, selain terima kasih yang pengucapannya dengan terbata bata.

Harinya dilewati dengan rehabilitasi dari dokter, dan minum obat yang diberikan. Setelah 11 bulan pasca operasi Kia masih mampu mempertahankan hidupnya, namun hanya selama itu. 

Akhirnya tiba saat ajal menjemputnya, semua orang bersedih akan kepergian Kia. Dan bagaimanapun juga harus merelakan, karena ini kehendak Yang Maha Kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun