Maluku sudah jauh di timur,
Sedangkan dirimu?
Dirimu masih saja terjebak dalam setiap lamunanku,
Kepada mentari yang menyinari,
Izinkan aku mencitai dirinya
Dengan rasa sepi,
Yang tak diketahui oleh rembulan yang sendiri.Â
Maluku sudah jauh di Timur,
Sedangkan aku masih saja memikirkan dirimu.
Berandai-andai agar
Pagi itu kau bisa menemaniku.Â
Duduk di bawah kaki gunung mahameru,
Ranukumbolo tepatnya.
Duduk nan menikmati segelas kopi berdua denganku,
Dimana sang semesta  turut serta merestui itu,
Manusia ekspetasi.
Itu label yang cocok untuk manusia sepertiku,
Manusia yang kerap ditertawai oleh abangnya sendiri,
Karena sering kali terlarut dalam meng-imajinasikan dirimu.
Tapi apa boleh buat,
Itu harapan sederhanaku pagi itu.
Untukmu yang jauh di Maluku,
Dikai tak perlu risau perihal kabarku,
Sebab diriku adalah bait-bait puisi yang lahir terhadapmu.
Ranukumbolo, 11, Juni, 2019