Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

Nasib Tragis Rental Komik yang Hampir Punah

26 September 2018   00:18 Diperbarui: 30 Januari 2019   10:22 5305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: rentalkomikmiiko.blogspot.com

Dulu biasanya saya dan abang selalu meluangkan waktu siang sepulang sekolah untuk membaca komik disana, bahkan kita menghemat uang jajan agar bisa membaca 5-7 komik setiap harinya. Dulu belum ada internet dan Youtube untuk melihat versi anime-nya, sehingga membaca komik adalah satu-satunya cara agar kita bisa mengikuti alur cerita.

Walaupun tempatnya sangat sederhana dan tidak senyaman kafe, namun para pengunjung bisa bertahan hingga berjam-jam lamanya untuk membaca komik. Karena ada kenyamanan tersendiri yang dirasakan para pecinta komik saat membacanya, sehingga tak peduli dengan tempat dan waktu. Bahkan leher saya selalu pegal ketika pulang ke rumah, setelah 4 jam duduk membaca komik sambil menunduk.

Rental komik menjadi pilihan karena harga komik saat itu yang lumayan mahal, apalagi satu judul komik biasanya memiliki puluhan bahkan ratusan episode yang membuat anak muda tidak sanggup membeli keseluruhan serinya.

Demam komik inipun terbawa-bawa hingga ke sekolah, biasanya ada beberapa murid di sekolah yang Manga Lovers, mereka selalu update mengenai komik yang baru terbit setiap minggu. Bahkan saat SD, saya dan teman-teman sering bertukar komik yang sudah dibaca ke teman lainnya, dengan harapan bisa membaca komik teman yang belum dibaca.

Kini hanya Tinggal Nama

Seperti yang kita ketahui, kejayaan rental komik ini tidak berlansung hingga sekarang, banyak judul komik yang tidak lagi diupdate oleh para pemiliki rental komik, seperti komik Jepang kesukaan saya, Fight Ippo.

Hal itu juga diikuti dengan hilangnya demam komik dikalangan anak muda, tak lama kemudian disusul dengan redup dan hilangnya rental-rental komik yang ada di beberapa daerah di Indonesia.

Sekarang rental komik hanya tinggal cerita saja, sejak tahun 2013 saya tidak melihat lagi lapak rental komik di kampung halaman. Rental komik berangsur ditinggalkan dengan maraknya Warnet dan merebaknya gawai. Anak muda lebih suka berselancar di media sosial dan hidup didunianya masing-masing.

Memang sangat disayangkan, rental komik memiliki banyak manfaat untuk anak muda, seperti memperluas wawasan dan meningkatkan minat baca dan juga mencegah para generasi muda dari pengaruh buruk pergaulan dan lingkungan, karena mereka sudah menghabiskan waktu luang untuk membaca. 

"Rental" Komik Online vs Rental Komik Tradisional

Zaman sekarang, komik masih memiliki tempat di hati para penggemarnya, banyak yang mengaku membaca komik memiliki sensasi yang berbeda dengan versi anime. Ini terbukti dengan maraknya website yang menyediakan komik online sehingga memudahkan para pecinta komik untuk tetap membaca secara online. kehadiran komik online zaman now yang portable di gadget tentu saja menggerus popularitas rental komik (fisik).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun